Kompas TV nasional politik

Butet Dipolisikan Relawan Projo DIY, Dituduh Menghina Jokowi usai Berucap Wedhus Suka Nginthil

Kompas.tv - 30 Januari 2024, 19:39 WIB
butet-dipolisikan-relawan-projo-diy-dituduh-menghina-jokowi-usai-berucap-wedhus-suka-nginthil
Aktor sekaligus seniman Butet Kartaredjasa. Sekelompok relawan Pro Jokowi (Projo) Daerah Istimewa Yogyakarta melaporkan seniman Butet Kartaredjasa ke Polda DIY, Selasa (30/1/2024). Butet hendak dipolisikan usai berpantun di acara kampanye akbar Ganjar Pranowo di Alun-Alun Wates, Kulon Progo pada Minggu (30/1/2024) lalu. (Sumber: Kompas.com/Yustinus Wijaya Kusuma)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Sekelompok relawan Pro Jokowi (Projo) Daerah Istimewa Yogyakarta melaporkan seniman Butet Kartaredjasa ke Polda DIY, Selasa (30/1/2024). Butet hendak dipolisikan usai berpantun di acara kampanye akbar Ganjar Pranowo di Alun-Alun Wates, Kulon Progo pada Minggu (30/1/2024) lalu.

Relawan Projo menduga Butet melontarkan ujaran kebencian terhadap Presiden RI Joko Widodo. Perwakilan relawan Projo DIY, Aris Widiharto menyebut Butet diduga berupaya menghina Jokowi lewat pantun.

"Hari ini kami melaporkan dugaan hate speech atau ujaran kebencian yang dilakukan Butet Kartaredjasa pada saat acara tanggal 28 Januari kemarin di Alun-Alun Wates, Kulon Progo," kata Aris.

Baca Juga: Soal Megawati dan Orde Baru, Kaesang Tanya Ada yang Ditangkap karena Menghina Presiden? Ternyata Ada

Aris menyebut, salah satu pasal yang disangkakan pihaknya terhadap Butet adalah Pasal 310 KUHP tentang ujaran kebencian. Aris menilai Butet menyuarakan kebencian karena diduga menganalogikan Jokowi dengan binatang.

"Bagian (ucapan Butet) yang mengatakan Pak Jokowi sebagai binatang itu," kata Aris dikutip Tribun Jogja.

Saat tampil di acara kampanye akbar Ganjar Pranowo, Butet menyinggung pihak yang meurutnya kerap membuntuti pergerakan kampanye Ganjar. Butet kemudian mengatakan bahwa yang membuntuti (nginthil) biasanya adalah wedhus (kambing).

Butet sendiri mengaku menghormati upaya hukum yang ditempuh relawan Projo. Butet menyebut tindakannya sebatas mengekpresikan pemikiran.

"Saya seorang penulis, bisa berekspresi entah itu lewat cerpen, puisi, pantun atau bisa juga di seni pertunjukan karena saya seorang aktor. Saya juga pelukis, saya bisa mengekspresikan diri secara bebas di kanvas atau kertas. Itu bagian sewajarnya," kata Butet.

Seniman itu pun membantah tuduhan bahwa ia diduga menghina Jokowi saat berbicara di kampanye Ganjar Pranowo.

"Kata-kata binatang yang mana? Wedhus? (Kambing?) Lha, nek nginthil (kalau sukanya ngikut) itu siapa? Kan saya hanya bertanya kepada khalayak. Yang ngintil siapa? Wedhus, berarti yang tukang nginthil kan wedhus. Tafsir saja, apa saya nyebut nama Jokowi? Saya bilang nginthil, kok," jelasnya.

Kasubbid Penmas Bidhumas Polda DIY AKBP Verena Sri Wahyuningsih mengonfirmasi bahwa relawan Projo melaporkan Butet. Sri mengaku pihaknya akan mempelajari laporan tersebut.

"Benar hari ini ada laporan tersebut, akan kami pelajari dan tindaklanjuti," katanya dikutip Kompas.com.

Baca Juga: Ganjar Bantah Anggapan Dikuntit Jokowi: Kami Friend, Dulu Kami Bareng


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x