Anies Temui Emil Salim, Berdiskusi Mengenai Krisis Ekologi hingga Ketimpangan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menemui ekonom, politikus, sekaligus tokoh intelektual di bidang lingkungan hidup, Emil Salim, pada Minggu (28/1/2024) malam.

Dilansir Antara, pertemuan itu berlangsung di kediaman Emil di Jakarta. Kunjungan Anies terjadi setelah ia mendapatkan undangan pada 25 Januari lalu dari Emil untuk berdiskusi.

“Beliau (Emil Salim) banyak bicara bagaimana memajukan tempat-tempat yang tertinggal. Teman-teman sering dengar, saya bicara tentang indeks pembangunan manusia yang timpang antara Jawa dan luar Jawa, dan itu juga yang jadi perhatian beliau,” kata Anies, Senin (29/1/2024).

Dia menuturkan, pembicaraan antara dirinya dan Emil juga menyangkut tentang masalah-masalah nyata yang penyelesaiannya harus diprioritaskan.

Baca Juga: Herzaky Ungkap Harapan Jokowi untuk AHY: Jadi Generasi yang Melanjutkan Tongkat Estafet Kepemimpinan

Anies mengatakan masalah-masalah itu antara lain demografi, krisis ekologi, daerah tertinggal, hingga berbagai ketimpangan.

“Berdiskusi sampai pukul 23.30 malam, dengan usia 93 tahun, (Emil Salim) tidak ada rasa kantuk. Tidak pernah berbicara (masa) dulu, tetapi beliau berbicara masa depan,” ungkap mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Dalam Pilpres 2024, Anies yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar, akan berhadapan dengan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baca Juga: Jokowi Bertemu AHY, TPN Ganjar-Mahfud: Tunjukan Prabowo-Gibran Tak Percaya Diri Tanpa Endorse Jokowi

Ketiga pasangan tersebut saat ini sedang menjalani masa kampanye Pemilu 2024 yang berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

Setelah masa kampanye, ada masa tenang pada 11-13 Februari 2024. Kemudian, pemungutan suara akan berlangsung serentak pada 14 Februari 2024.

Namun, sebelum itu, ketiga capres akan beradu gagasan dalam debat kelima atau terakhir pada Minggu (4/2/2024) ini.

Debat capres terakhir akan mengangkat delapan isu, yaitu kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia (SDM), dan inklusi.