Kompas TV nasional humaniora

Kabar Duka, Sastrawan Abdul Hadi WM Meninggal Dunia di Usia 77 Tahun

Kompas.tv - 19 Januari 2024, 09:09 WIB
kabar-duka-sastrawan-abdul-hadi-wm-meninggal-dunia-di-usia-77-tahun
Sastrawan sekaligus guru besar Universitas Paramadina Prof Abdul Hadi WM meninggal dunia, Jumat (19/1/2024) (Sumber: muhammadiyah.or.id)
Penulis : Dian Nita | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sastrawan sekaligus guru besar Universitas Paramadina, Abdul Hadi WM meninggal dunia hari ini, Jumat (19/1/2024).

Tokoh yang juga dikenal sebagai budayawan dan ahli filsafat berkebangsaan Indonesia meninggal di usia 77 tahun.

"Innalilahi wa innailaihi rojiun. Telah wafat ayahanda kami Prof Dr Abdul Hadi WM pada pukul 3.36 dini hari," tulis Gayatri Muthari, putri Abdul Hadi dalam pesan WhatsApp yang diterima Kompas.tv.

Gayatri mengatakan jenazah Abdul Hadi akan disemayamkan di rumah duka Vila Mahkota Pesona Jatiasih, Bojong Kulur dari RSPAD Gatot Subroto.

"Dan rencananya akan dimakamkan di taman pemakaman setempat ba'da salat Jumat. Mohon doa dari teman teman semua ya," tuturnya.

Baca Juga: Sastrawan Remy Sylado Meninggal Dunia di Usia 77 Tahun

Akun Instagram resmi Universitas Paramadina juga turut mengucapkan belasungkawa atas kepergian Abdul Hadi WM.

"Telah berpulang ke rahmatullah: Prof. DR. Abdul Hadi WM (78 tahun) Guru Besar Fakultas Falsafah dan Peradaban Universitas Paramadina pada hari Jumat, 19 Januari 2024 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto dikarenakan sakit. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT dan mendapat tempat terbaik disisi-Nya. Aamin," tulis akun @universitas_paramadina, Jumat.

Dikutip dari ensiklopedia.kemdikbud.go.id, Abdul Hadi Widji Muthari adalah penyair, budayawan, dan cendekiawan Muslim yang lahir pada 24 Juni 1946 di kota Sumenep, Madura.

Abdul Hadi dikenal melalui karya-karyanya yang bernapaskan sufistik, penelitian-penelitiannya dalam bidang kesusasteraan Melayu Nusantara dan pandangan-pandangannya tentang Islam dan pluralisme.

Sebagai sastrawan, Hadi bersama sahabat-sahabatnya antara lain Taufik Ismail, Sutardji Calzoum Bachri, Hamid Jabar dan Leon Agusta menggerakkan program Sastrawan Masuk Sekolah (SMS), di bawah naungan Departemen Pendidikan Nasional dan Yayasan Indonesia, dengan sponsor dari The Ford Foundation.

Baca Juga: Jejak dan Pengaruh Buya Hamka: Ulama dan Ahli Tafsir yang Sastrawan

Sebagai pengajar, saat ini dirinya tercatat sebagai dosen tetap Fakultas Falsafah Universitas Paramadina, dosen luar biasa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, dan dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta dan The Islamic College for Advanced Studies (ICAS) London kampus Jakarta.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x