Kompas TV nasional rumah pemilu

Videotron Anies Diturunkan, JK: Lapor ke Bawaslu Saja karena Tidak Boleh Saling Mengganggu

Kompas.tv - 17 Januari 2024, 11:15 WIB
videotron-anies-diturunkan-jk-lapor-ke-bawaslu-saja-karena-tidak-boleh-saling-mengganggu
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan makan malam bersama di rumah makan Tumbak Kayubangkoa, Makassar, Selasa (16/1/2024). (Sumber: Tribun-Timur.com/Muh Abdiwan )
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Desy Afrianti

MAKASSAR, KOMPAS.TV – Wakil Presiden ke10 dan ke-12 RI, Muhammad Jusuf Kalla (JK) menyarankan pihak pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar melapor ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) soal videotron yang diturunkan.

Pernyataan JK tersebut disampaikan menjawab pertanyaan wartawan tentang tanggapannya mengenai videotron pasangan Anies-Muhaimin yang diturunkan.

Menurut JK, semua hal ada aturannya, termasuk tidak boleh saling mengganggu. Oleh sebab itu, ia menyarankan untuk melapor ke Bawaslu.

“Kan ada aturannya. Jadi nanti lapor ke bawaslu aja, karena aturannya tidak boleh saling mengganggu kan,” kata JK di Makassar, Rabu (17/1/2024).

Baca Juga: Kala Capres Ganjar Ngopi Bareng Sopir Truk di Batang, Hingga Dengar Curhatan soal Pungli

“Selama ada izinnya (kalau diturunkan) ya pelanggaran namanya,” ujarnya, dikutip dari rekaman video.

Dalam kesempatan itu, JK juga membenarkan dirinya akan mendampingi Anies berkunjung ke Kabupaten Barru dan Bone, Sulawesi Selatan.

JK mengatakan, ini kali pertama dirinya mendampingi Anies. Itu pun karena Anies berkunjung ke kampung halamannya di Bone.

“Iya, pertama kali (dampingi Anies), karena pulang kampung. Kalau bukan di Bone saya juga tidak ikut. Tapi karena kampung saya, tidak enak kalau saya tidak ada di kampung,” ucapnya.

Sebelumnya, Kompas.TV memberitakan, Anies Baswedan angkat bicara terkait penurunan video iklan atau videotron dirinya di Grand Metropolitan Bekasi dan Graha Mandiri Jakarta.

Iklan video tersebut dijadwalkan tayang selama seminggu atau mulai dari 15 Januari hingga 21 Januari 2024.

Namun,  video yang dibuat Aniesbubble dan Olppaemi Project harus diturunkan beberapa saat setelah ditayangkan.

Anies berpendapat  penurunan iklan video tersebut seakan menandakan ketidaksiapan berdemokrasi, karena sejatinya dalam berdemokrasi saling menghomati perbedaan pilihan politik.

Baca Juga: Anies Baswedan Angkat Bicara Terkait Iklan Videotron-nya Diganti

"Ketika ada yang mendatangi mengungkapkan, saya ingin milih calon yang lain dihormati. Dan ketika ada masalah videotron untuk mendukung pasangan nomor satu ya dihormati, itu kan bagian dari demokrasi," ujar Anies usai menyapa warga saat berkampanye di Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (16/1/2024).

Anies juga menilai, penurunan alat peraga kampanye, termasuk penurunan hingga adanya larangan iklan video menjadi sebuah masalah dalam hal menghormati perbedaan politik.


Ia berharap di Pemilu 2024 ini sikap saling menghormati perbedaan bisa terus maju agar demokrasi di Tanah Air dapat terus bertumbuh.

"Justru ujian komitmen demokrasi salah satunya pada kesiapan menghormati yang berbeda. Kalau tidak siap menghormati yang berbeda, maka dia tidak siap berdemokrasi," ujar Anies.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x