Kompas TV nasional rumah pemilu

Pemilu 1977: Tanggal Pencoblosan Belum Ditentukan, PPP Putusakan Gambar Kabah Hitam

Kompas.tv - 2 Januari 2024, 06:05 WIB
pemilu-1977-tanggal-pencoblosan-belum-ditentukan-ppp-putusakan-gambar-kabah-hitam
Pelaksanaan Pemilu 1977 (Sumber:Kompas/Dudi Sudibyo)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) tahun 1977 adalah pemilu kedua di era Orde Baru. Namun beda dengan pemilu sekarang, di mana hari pencoblosan sudah ditentukan jauh hari. Kala itu, tahun 1975, bahkan masyarakat belum memiliki kepastian apakah pemilu akan digelar atau tidak. Sampai-sampai Presiden Soeharto harus meyakinkan masyarakat.      

Hal itu disampaikan Pak Harto ketika menerima Dewan Pimpinan Partai Persatuan Pembangunan di Bina Graha, Kamis 13 November 1975. Pak Harto menyampaikan Pemilihan Umum pasti diadakan tahun 1977.

Dikutip dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, Sekjen DPP Persatuan Pembangunan, Yahya Ubaid SH menerangkan, sekalipun belum ditentukan bulan dan hari dari Pemilu itu, tetapi Presiden menjanjikan akan dipilih waktu yang tepat dari Pemilu itu, hingga rakyat Indonesia sebanyak mungkin dapat menggunakan hak pilihnya.

Baca Juga: Kilas Balik Pemilu 1977: Parpol Disederhanakan Jadi 2, Golkar Raih Kemenangan

Melalui DPP Partai Persatuan Pembangunan Presiden menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia supaya menggunakan hak pilih sebaik-baiknya dalam Pemilu yang akan datang.

DPP Partai Persatuan Pembangunan yang diterima Presiden, Presiden Partai K.H. Idham Chalid, Ketua Umum H.M.S. Mintaredja, Sekjen Yahya Ubaid, Ketua Dewan Pertimbangan Kyai Masjkur, anggota2 pimpinan lainnya Rusli Halil dan A Gandi MA. Hadir pula sesepuh Pengurus Besar Jamial Al-Wasliah Uddin Syamsuddin dan Ketua Umumnya Bahrum Jamil.

Kepada Presiden Soeharto, DPP Partai Persatuan Pembangunan melaporkan hasil-hasil musyawarah Dewan Partai yang diselenggarakan di Jakarta dari tanggal 6-8 Nopember 1975 di Jakarta. Dalam musyawarah tersebut membicarakan penyesuaian anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai disesuaikan dengan UU NO. 3/1975 tentang Parpol dan Golkar.


Yahya Ubaid menerangkan, Partai Persatuan Pembangunan melalui musyawarahnya itu telah menetapkan gambar Ka’bah berwarna sebagai lambang dari Partai Persatuan Pembangunan, sedangkan tanda gambar partai tersebut untuk Pemilu 1977 belum ditetapkan.

Baca Juga: Kilas Balik Pemilu 1977: Suara PPP Naik di Jakarta dan Aceh, PDI Turun, Golkar Juara

Menjawab pertanyaan pers Yahya Ubaid yakin Partai Persatuan Pembangunan dalam Pemilu yang akan datang akan memperoleh suara 40 persen dari jumlah pemilih. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x