Kompas TV nasional rumah pemilu

Gibran Sebut Cak Imin Aneh, Tolak IKN Tapi Mau Bangun Puluhan Kota seperti Jakarta

Kompas.tv - 22 Desember 2023, 21:08 WIB
gibran-sebut-cak-imin-aneh-tolak-ikn-tapi-mau-bangun-puluhan-kota-seperti-jakarta
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menanggapi pertanyaan cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar saat debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023) malam. (Sumber: Tangkapan layar KompasTV)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyebut Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar aneh karena menolak pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tapi ingin membangun kota-kota seperti Jakarta.

"Gus Muhaimin ini agak aneh ya, pengen membangun kota selevel Jakarta, tapi nggak setuju sama IKN, tapi ya monggo lah nggak apa-apa," kata Gibran dalam acara debat perdana Cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023) malam.

Ia lantas menjelaskan cara mengatasi persoalan perkotaan, salah satunya terkait transportasi umum.

"Yang jelas, untuk masalah perkotaan, kita harus menggarap transportasi publiknya, kita pastikan transportasi umum ini aman, nyaman terutama bagi kaum disabilitas, lansia, dan anak-anak," jelas Gibran, dikutip dari tayangan Live Debat Cawapres di KompasTV.

"Lalu kita pastikan transportasi umum ini ada digitalisasinya, sekarang kan sudah ada Teman Bus, nah ini harus direplikasi di beberapa kota," sambung putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu.

Baca Juga: Disentil soal Jumlah Investor di IKN, Gibran Minta Mahfud MD Cek Google

Ia pun mengaku berencana untuk menyediakan transportasi umum gratis di kota-kota kecil apabila memenangkan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Selain dari sisi transportasi, Gibran juga menjelaskan tentang cara mengatasi masalah kumuh di perkotaan. Pria yang juga Walikota Surakarta itu menekankan pentingnya kolaborasi.

Sebelumnya, Muhaimin atau Cak Imin mengatakan bahwa pembangunan perkotaan harus merata agar tidak terjadi penumpukan penduduk di satu kota saja.

"Perkotaan ini menjadi kebutuhan untuk terus menjadi bagian dari pembangunan nasional kita. Di antara kebutuhan pokok dari perkotaan ini adalah infrastruktur yang memadai, dan dalam kerangka agar tidak terjadi penumpukan penduduk di dalam satu perkotaan, maka pembangunan perkotaan harus dibikin merata di berbagai tempat," ujar Cak Imin pada debat perdana cawapres itu.

Ia menyebut, dirinya dan calon presiden (Capres) Anies Baswedan bertekad untuk membangun 40 kota baru seperti Jakarta apabila memenangkan Pilpres 2024.

Baca Juga: Saat Debat Cawapres, Gibran Klaim Bangun Sekolah Cyber Security di Solo untuk Cegah Pencurian Data

"Kami memiliki satu tekad bahwa di dalam pemerintahan yang akan datang, minimal harus dibangun 40 kota baru yang selevel dengan Jakarta. dengan kemampuan menampung jumlah penduduk, memberikan sarana dan prasarana yang memadai, sekaligus kemampuan untuk terjaganya lingkungan yang memungkinkan untuk sehat," kata Cak Imin.

"Termasuk kehidupan yang memberikan kenyamanan bagi seluruh penduduknya, di mana perumahan tidak terlampau jauh dari pusat-pusat pekerjaan, di mana akses pendidikan bisa sampai pada yang dibutuhkan," lanjutnya.

Ia juga menyebutkan sejumlah kota yang berpotensi untuk bisa dibangun mejadi lebih baik.

"Balikpapan kasihan, Banjarmasin kasihan, Pontianak kasihan, karena apa? Kota-kota ini dalam waktu singkat bisa kita sulap menjadi lebih baik. Karena apa? Fiskal yang kita sediakan dirataadilkan di masing-masing perkotaan," ujarnya.

Cak Imin juga menilai bahwa perkotaan membutuhkan pendanaan, sehingga perlu pelibatan investor swasta yang diberi kepercayaan lebih baik.

Sebagai informasi, debat Cawapres pada Pilpres 2024 ini bertema besar ekonomi. Beberapa hal yang akan dibahas di antaranya ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, pajak, tata kelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), investasi, perdagangan, infrastruktur, dan perkotaan.


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x