Kompas TV nasional rumah pemilu

Tarif Pemilu, Ketika Sejumlah Harga Naik 3 Kali Lipat Jelang Pencoblosan 1971

Kompas.tv - 22 Desember 2023, 11:36 WIB
tarif-pemilu-ketika-sejumlah-harga-naik-3-kali-lipat-jelang-pencoblosan-1971
Suasana pencoblosan Pemilu 1987 di sebuah TPS di Sekitar Lapangan Hatta, Palembang.
(Sumber: Kompas.id)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemilu pertama di Era Orde Baru dilakukan pada tahun 1971. Pemilu untuk memilih para wakil rakyat ini, menimbulkan sedikit "getaran" di tengah masyarakat. Salah satunya, tiba-tiba harga barang dan jasa naik hingga tiga kali lipat.

Koran Kompas melaporkan, jelang hari pencoblosan di Jakarta pada  Pemilu 1971, beberapa tarif mendadak naik dengan istilah "tarif Pemilu". "Memanfaatkan orang pulang kampung untuk menggunakan hak pilihnya, tukang becak dan tukang sayur memasang harga yang naik hingga tiga kali lipat dari tarif biasa," demikian dikutip dari Kompas.id, Jumat (22/12/2023).  

Misalnya, harga minyak tanah dari Rp 12,50 jadi Rp 20. Harga tempe dari Rp 10 menjadi Rp 20. Juga satu bungkus sayur asem dari Rp 15 menjadi Rp 25. Becak pun tidak mau kalah, untuk jarak tertentu yang biasanya Rp 15 naik hingga Rp 50.

Baca Juga: Alasan Firli Bahuri Mundur dari Ketua KPK, Jaga Stabilitas Nasional Jelang Pemilu 2024

Dan ketika hari coblosan tiba, Sabtu 3 Juli 1971 suasana ibu kota terasa lengang terutama saat jam pencoblosan. Meskipun jalan sepi, insiden kecelakaan bisa terjadi. Dua mobil yang dikendarai pemuda saling bersenggolan, hingga membentuk sudut 90 derajat di perempatan Cikini.

Baca Juga: Sosialisasi Pemilu Damai 2024, Peran Media Massa di Hari Kasih Suara | TITIK PANDANG

Namun tidak ada petugas Polantas yang mengurus, mungkin karena mereka ditugaskan menjaga Tempat Pemungutan Suara (TPS). Akhirnya persoalan senggolan tadi berakhir dengan damai di antara kedua pemuda itu, demikian laporan Kompas, Senin, 5 Juli 1971.


 



Sumber : Kompas TV/kompas.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x