Kompas TV nasional peristiwa

Jamu Resmi Masuk Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Kompas.tv - 7 Desember 2023, 10:55 WIB
jamu-resmi-masuk-warisan-budaya-tak-benda-unesco
Jamu asli Indonesia terbuat dari berbagai empon-empon dan rempah. (Sumber: SHUTTERSTOCK W1SNU.COM via Kompas.com)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Budaya Sehat Jamu resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) dari Indonesia ke-13 yang masuk ke dalam daftar WBTb UNESCO.

Penetapan Budaya Sehat Jamu (Jamu Wellness Culture) ke dalam Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity UNESCO ini dilakukan dalam sidang ke-18 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kasane, Republik Botswana, Rabu (6/12/2023) kemarin.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada UNESCO yang telah menetapkan jamu sebagai Warisan Budaya Takbenda," kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, dikutip dari laman Kemdikbud.

"Penetapan ini akan memperkuat upaya Indonesia untuk melindungi dan mengembangkan jamu sebagai warisan budaya, serta berkontribusi terhadap kesehatan dan kesejahteraan global."

"Sebagai salah satu warisan budaya kita, jamu mewakili hubungan yang mendalam, bermakna, dan harmonis antara manusia dengan alam. Jamu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia selama berabad-abad," ujarnya.

Tak lupa, Nadiem juga memberikan apresiasi terhadap upaya pelestarian jamu sebagai budaya untuk kesehatan yang dilakukan berbagai pihak sejak lama. 

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, saat hadir secara daring di sidang ke-18 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kasane, Republik Botswana, Rabu (6/12/2023). (Sumber: Kemdikbud)

"Terima kasih kepada seluruh pendukung budaya sehat jamu baik di dalam negeri maupun luar negeri, produsen, para peramu dan peracik, penjual, peneliti, komunitas, pengusaha, serta penikmat khasiat jamu yang telah bersama-sama menghidupkan ekosistem budaya kesehatan jamu seperti saat ini," ucap Nadiem.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, menjelaskan bahwa jamu merupakan ramuan obat tradisional asli Indonesia yang dibuat dari bahan-bahan alami untuk pencegahan, pengobatan, pemulihan, dan pemeliharaan kesehatan dan kecantikan. 

Baca Juga: Google Doodle Hari Ini Peringati Kapal Pinisi Sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO, Ini Alasannya

Jamu adalah salah satu warisan ilmu pengetahuan dari nenek moyang bangsa Indonesia yang sudah disebutkan dalam relief, primbon, prasasti, dan kitab-kitab lama Nusantara.

"Kita pernah mengalami momen ketika kehidupan seperti berada pada titik terendah ketika pandemi melanda. Tapi ternyata, produk kebudayaan bernama jamu ini menjadi salah satu resep yang menyembuhkan, menguatkan, dan menyatukan kita," kata Hilmar Farid. 

Selanjutnya, tambah Hilmar, pelestarian jamu membutuhkan optimalisasi keterlibatan bersama dan masyarakat dalam pengelolaan kolektif yang partisipatif.

Selama ini, jamu bukan hanya menjadi ensiklopedi ekologis, tetapi juga mewakili pengetahuan teknologi kesehatan dan penanda peradaban.

Sebagai bagian dari local knowledge dan local wisdom dari budaya Nusantara, jamu memiliki nilai yang sangat berharga. 

Selain sebagai kekayaan budaya dan alam Indonesia, jamu juga memiliki nilai strategis dalam ranah ekonomi. 

Produksi jamu melibatkan berbagai lapisan masyarakat, termasuk petani yang menanam bahan baku, pekerja yang memprosesnya, hingga tenaga penjualan dan pemasaran. 

Jamu juga menjadi pendorong ekonomi lokal dan beberapa produknya telah meraih popularitas di pasar global.

Sebelum jamu, sudah ada 12 kebudayaan lain Indonesia yang lebih dulu masuk ke dalam daftar Warisan Budaya UNESCO yaitu Wayang (2008), Keris (2008), Batik (2009), Pendidikan dan Pelatihan Membatik (2009), Angklung (2010), Tari Saman (2011), Noken (2012), Tiga Genre Tari Bali (2015), Kapal Pinisi (2017), Tradisi Pencak Silat (2019), Pantun (2020), dan Gamelan (2021).

Baca Juga: Ditetapkan UNESCO Jadi Warisan Budaya Dunia, Apa Itu Sumbu Filosofi Yogyakarta?



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x