Bicara Karakter Bangsa, Ganjar Pranowo: Harus Diberikan Contoh dan Teladan dari Pemimpinnya

SURABAYA, KOMPAS.TV - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo bicara soal karakter bangsa dan pendidikan karakter yang menurutnya penting dibentuk guna menciptakan pemerintahan yang bersih.

Hal ini disampaikan dalam acara Gagas RI yang digelar di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur, Kamis (23/11/2023).

Ganjar menegaskan bahwa pembentukan karakter dan budi pekerti menduduki posisi yang penting untuk mencegah adanya politik identitas, politik kelompok, black campaign, dan politik separatis.

Baca Juga: Ganjar akan Copot Menteri yang Korupsi, Sebut Zaken Kabinet Tak Terlaksana Kalau Pemimpin Terlibat

“Kalau karakter dan budi pekerti tidak bisa terbentuk, maka kita hanya menjual hal-hal yang bisa mencederai teman-teman kita dengan politik identitas, politik kelompok, black campaign, politik separatis,” kata Ganjar.

Ia juga berencana melakukan hilirisasi penelitian untuk pengembangan lebih lanjut hasil-hasil riset dan inovasi sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Salah satu bentuk hilirisasi penelitian yang akan dilakukan adalah dengan memanfaatkan hasil riset untuk menentukan arah kebijakan. Dengan demikian, kebijakan akan dirumuskan berdasarkan data riset yang ada.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga menyinggung soal jumlah peneliti dan anggaran penelitian di Indonesia yang cukup rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga.

Jumlah peneliti di Indonesia 79 ribu dengan anggaran hanya 0,3 persen terhadap nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Berbeda dengan Thailand yang memiliki 189 ribu peneliti dan anggaran 1,1 persen terhadap PDB.

Baca Juga: Jika Jadi Presiden, Ganjar Pranowo akan Lanjutkan Pembangunan IKN: Harus Lanjut

“Maka kalau 1 persen saja dari PDB bisa kita berikan, para peneliti akan bekerja dengan sangat luar biasa. Kalau pendidikan baik, literasi baik, maka orang akan punya kesadaran baik, punya karakter, mengerti,” jelas Ganjar.

Ia juga menegaskan bahwa pengembangan karakter bangsa di masyarakat harus disertai dengan teladan dari pemimpin.

“Harus diberikan contoh dan teladan dari pemimpinnya,” pungkas Ganjar.