Kompas TV nasional rumah pemilu

Ngaku Dapat Informasi dari Hasto, TPN Ganjar-Mahfud: Intel Datangi Acara PDI-P di Palu

Kompas.tv - 22 November 2023, 07:50 WIB
ngaku-dapat-informasi-dari-hasto-tpn-ganjar-mahfud-intel-datangi-acara-pdi-p-di-palu
Foto ilustrasi. Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa (kanan) bersama Deputi Hukum TPN Todung Mulya Lubis di Media Center Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat, Selasa (7/11/2023). (Sumber: Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Todung Mulya Lubis menyebut dirinya mendapatkan informasi bahwa sejumlah anggota intel mendatangi kegiatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Palu, Sulawesi Tengah.

Menurut Todung, informasi tersebut diperolehnya dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto.

Pernyataan Todung itu disampaikan dalam konferensi pers bertajuk "Menjaga Pemilu Bersih" di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).

Menurut informasi yang diterimanya, lanjut Todung, petugas intel tersebut ada yang masuk ke ruangan dan ada yang berada di luar.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Temui Tim Pemenangan di Jayapura Papua

"Mereka masuk ke ruangan, ada sebagian yang di luar tapi sebelumnya sudah ada juga yang datang ke Kantor PDI-P di sana,” tuturnya, dikutip Kompas.com.

“Dan konon katanya ada intel yang duduk di sana, di dalam rapat PDI-P di Palu," kata Todung kepada awak media.

Todung menambahkan, menurut Hasto saat berada di Kantor DPC PDI-P Palu, jumlah anggota polisi yang hadir sekitar delapan orang.

Padahal, berdasarkan pengakuan Hasto, acara di sana merupakan internal PDI-P.

"(Kejadian) Minggu lalu itu mengadakan kunjungan ke Palu, kunjungan kerja sedang memberikan pengarahannya di DPC PDI-P Palu," tutur Todung.

Baca Juga: Gerindra Sebut Prabowo Dapat Dukungan dari Jokowi dan SBY

Ia pun mengimbau semua pihak menjaga netralitas aparat penegak hukum dalam Pemilu 2024.

Todung pun mengingatkan pemerintah mengenai integritas pemilu, terutama pilpres karena semua tentu ingin Indonesia yang lebih baik.

"Bayangkan kalau kita punya pemerintahan yang tidak punya legitimasi, apakah mereka akan efektif? apakah mereka akan produktif? Saya meragukan itu," tutur Todung Mulya Lubis. 


 




Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x