Kompas TV nasional rumah pemilu

Anies Mengaku Bakal Revisi UU ITE: Cara Mengkritik Itu Urusan Pengkritik, Bukan Pendengar

Kompas.tv - 19 November 2023, 17:40 WIB
anies-mengaku-bakal-revisi-uu-ite-cara-mengkritik-itu-urusan-pengkritik-bukan-pendengar
Capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar usai memberi sambutan di acara pembukaan ijtima ulama di Masjid Az Zikra, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/11/2023). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Desy Afrianti

MAKASSAR, KOMPAS.TV - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku bakal merevisi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku dirinya tidak akan menghapus UU ITE, tetapi bakal merevisi UU tersebut.

"Itu akan direvisi, iya itu akan dikoreksi, itu sudah dikatakan berkali-kali," ujarnya menjawab pertanyaan Rocky Gerung saat menghadiri acara sarasehan Ikatan Alumni Universitas Negeri Makasar (IKA UNM), Sabtu (18/11/23).

Menurut Anies, saat ini sudah waktunya para pengritik diberi ruang untuk evaluasi demokrasi, dan yang paling penting dari kritikan adalah substansinya.

"Ketika kita bicara tentang kritik, sebuah kritik itu subtansinya, mau caranya seperti apa, itu urusan pengkritik bukan urusan pendengar," ungkap Anies.

Baca Juga: Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud Ajak Anies-Muhaimin Lawan Tekanan saat Pilpres 2024

"Tapi bagi yang dikritik susbtansinya harus dijawab, harus dijelaskan dan harus diberi ruang itu," ucapnya, dikutip Tribun-Timur.com.

Sebelumnya, dalam kegiatan itu, saat Anies berbicara mengenai UU ITE, Rocky Gerung langsung menanyakan, apakah Anies akan membatalkan UU ITE karena status Rocky sebagai tersangka atau karena hal lain.

"Pertanyaan saya, apakah Anies akan batalkan UU itu karena sahabatnya atau karena demokrasi," katanya Rocky.

Rocky mengatakan, demokrasi adalah jaminan primer tentang kebebasan untuk berpikir.

"Karena kebebasan berpikir menghasilkan kebebasan berpendapat," ucapnya.

Kritikan yang disampaikan dengan cara sopan dan santun, kata Rocky, akan membatasi seseorang untuk menyampaikan pendapat.

Baca Juga: Keliling Jawa Timur, Muhaimin Sungkem ke Ibunda dan Anies Dapat Masukan dari Kiai dan Ulama

"Poin saya adalah kita sekarang dibikin dungu karena tidak mampu mengucapkan pendapat karena akan dihadang dengan kalau Rocky berpendapat mesti sopan dan santun," katanya.


"Saya akan sopan dan santun pada ulama, saya akan sopan santun pada orang tua. Saya nggak mungkin sopan dan santun pada pejabat. Kasih kritik tapi sopan, artinya jangan kasih kritik," ujar Rocky.




Sumber : tribun-timur.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x