Gerindra: Sangat Mungkin Khofifah Masuk Tim Kampanye Prabowo-Gibran

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Habiburokhman menyebut, pihaknya meyakini bila Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan bergabung ke dalam struktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Ia mengatakan, proses lobi-lobi yang dilakukan kepada orang nomor satu di Jawa Timur itu mendapatkan respons yang positif dari yang bersangkutan. 

"Masih ya (lobi-lobi), dan saya ini ya, saya belum bisa sampaikan karena belum diumumkan secara resmi, feeling saya ini ya sangat-sangat mungkin sekali Bu Khofifah masuk," kata Habiburokhman di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Baca Juga: Golkar Lobi Khofifah agar Mau Masuk ke Tim Kampanye Prabowo-Gibran

"Pembicaraan pasti ada ya, pasti ada yang sudah berkomunikasi dengan beliau, kalau lihat gesturnya sih bagus sekali," katanya.

Selain itu, ia memastikan bila Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil juga akan masuk ke dalam TKN Prabowo-Gibran. 

"Pasti, pasti dong (RK masuk TKN)," ujarnya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Lodewijk F Paulus mengaku partainya sedang melakukan lobi yang intens kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa agar mau bergabung ke TKN Prabowo-Gibran. 

"Ya, pasti ada lah komunikasi (dengan Khofifah) namanya orang politik kalau tidak berkomunikasi gimana," kata Lodewijk di gedung DPR, Jakarta, Selasa (31/10). 

"Berarti lobinya belum selesai, kan belum diumumkan, tim kampanye belum kan artinya mungkin minggu-minggu ini atau minggu depan (diumumkan)," sambungnya. 

Sementara itu terkait isu Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil yang akan masuk ke dalam tim kampanye Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, dirinya mengaku belum mendengarnya. 

"Saya belum (tahu) kalau Pak Ridwan Kamil kan kader Partai Golkar, tentunya kalau mau ke sana ya ada prosedurnya."

Baca Juga: Budi Arie Optimis Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran: Doakan Bersama Rakyat

"Sesuatu yang itu masa kita bicara mengizinkan, yang jelas setiap partai punya aturan masing-masing, apabila ada seseorang mau berpindah ke luar atau bertindak di luar kebijakan partai," tutur dia.