Kompas TV nasional rumah pemilu

Nusron Wahid Bantah Pernyataan Sekjen PDIP soal Ketum Parpol Tersandera Kartu Truf

Kompas.tv - 30 Oktober 2023, 23:15 WIB
nusron-wahid-bantah-pernyataan-sekjen-pdip-soal-ketum-parpol-tersandera-kartu-truf
Ketua DPP Partai Golkar Nusron Wahid (Sumber: KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA )
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Politikus Partai Golkar Nusron Wahid membantah pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto soal adanya kartu truf ketua umum partai politik (parpol) yang dipegang terkait pengusungan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal capres-cawapres oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Nusron mengatakan parpol-parpol dalam KIM, khususnya Partai Golkar, memilih Gibran untuk memberikan kesempatan kepada anak muda.

Baca Juga: Kata Pengamat Soal Pernyataan Hasto PDIP Terima Pengakuan Ketum Parpol Soal Kartu Truf

"Kami memilih Gibran karena memberikan kesempatan kepada anak muda agar memimpin bangsa Indonesia," katanya dalam keterangannya, Senin (30/10/2023).

Dia menyebut partainya memilih Gibran sebagai pendamping Prabowo bukan karena tersandera kartu truf, melainkan karena Kartu Indonesia Sehat (KIS) hingga Kartu Pra Kerja yang membawa kesejahteraan rakyat.

"Bukan karena kartu truf, tapi karena Kartu Indonesia Pintar (KIP), KIP Kuliah, Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Pra Kerja, Kartu Anak Sehat, dan kartu lain yang membawa kemanfaatan dan kesejahteraan buat rakyat," ujarnya.

Lebih jauh, Anggota Komisi VI DPR RI itu juga membantah pernyataan yang menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak patuh terhadap konsitusi dan rakyat. Ia mengatakan, justru hal itu sebaliknya.

"Justru, Pak Jokowi taat dan patuh kepada konstitusi dan rakyat. Beliau tidak pernah pencalonan Gibran sebaga calon wapres sebelum ada landasan konstitusionalnya," lanjut Nusron.

Dia menilai tidak ada istilah pembangkangan terhadap rakyat. Namun, menurut dia, Presiden Jokowi ingin memenuhi panggilan rakyat, bukan panggilan partai.

Nusron mengatakan Jokowi menjadi presiden dan Gibran menjadi Wali Kota Solo karena keinginan mengabdi dan melayani rakyat, bukan untuk mengabdi dan melayani partai. 

"Karena hakekat pemimpin adalah petugas rakyat bukan petugas partai," kata dia.

Baca Juga: PDIP Ungkap Ketum Parpol Dapat Tekanan Keras dan Kartu Truf Dipegang Penguasa

Sebelumnya, Hasto menyebut adanya tekanan kekuasaan terhadap beberapa parpol. Bahkan, ia menyebut ada beberapa kartu truf ketum parpol yang sudah dipegang.

Hal itu disebutkan Hasto setelah keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memungkinkan Gibran, anak Presiden Jokowi, maju dalam Pilpres 2024.

Gibran kemudian dipilih menjadi bakal cawapres Prabowo, padahal saat itu dia masih menjadi kader PDIP.

"Saya sendiri menerima pengakuan dari beberapa ketua umum partai politik yang merasa kartu trufnya dipegang. Ada yang mengatakan 'Life time saya hanya harian', lalu ada yang mengatakan kerasnya tekanan kekuasaan,” ungkap Hasto, dikutip dari Kompas.com.


 



Sumber : Kompas TV, Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x