Kompas TV nasional rumah pemilu

Nasdem ke Partai Buruh: Fokus Saja Cari Kursi di Parlemen, Tidak Perlu Urusin Anies

Kompas.tv - 14 September 2023, 08:41 WIB
nasdem-ke-partai-buruh-fokus-saja-cari-kursi-di-parlemen-tidak-perlu-urusin-anies
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni di Jakarta, Rabu (1/6/2022). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS TV - Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai Nasdem Ahmad Sahroni mengimbau kepada seluruh kader Partai Buruh untuk fokus dalam menyongsong gelaran Pemilu 2024. 

Sehingga, kata dia, nantinya bisa mendapatkan kursi di parlemen setidaknya memenuhi persyaratan ambang batas parlemen empat persen. 

Hal ini menanggapi keputusan Partai Buruh yang tak akan mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres di Pilpres 2024. 

Baca Juga: Partai Buruh Tak Dukung Anies Baswedan, Said Iqbal Sebut Pengkhianatan Jadi Salah Satu Alasan

"Partai Buruh konsen saja dengan proses ke depannya untuk dapetin kursi di parlemen. Itu kayanya lebih bagus daripada urusin Anies," kata Sahroni kepada wartawan, Kamis (14/9/2023). 

"Partai Buruh mendukung siapa aja itu haknya Partai Buruh, kita enggak akan maksa untuk dukung Anies," ujarnya. 

Ia mengimbau agar Partai Buruh untuk tak merecoki internal partai politik lain (parpol). 

Hal ini menanggapi pernyataan Presiden Partai Buruh Said Iqbal yang tidak mendukung Anies karena ada sebuah pengkhianatan ke Partai Demokrat. 

"Lah apa hubungannya dengan partai yang akhirnya mundur untuk tidak dukung Anies," kata Sahroni.

Partai Buruh mengeliminasi nama bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan sebagai capres yang didukung.

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menjelaskan dua alasan mengapa para serikat buruh, anggota hingga pengurus partai di 38 provinsi tidak memasukkan nama Anies Baswedan. 

Alasan pertama, juru bicara Anies Baswedan, Sudirman Said disebut telah mengobok-obok elite di internal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) terkait dukungan terhadap Anies.

Sejatinya, kata Said Iqbal, dukungan terhadap capres datang dari aspirasi buruh, bukan muncul dari serikat buruh. Apalagi dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serikat buruh dijelaskan, buruh tidak berpolitik.

"Di partai itu disiplin, sebelum ada keputusan partai, setiap organisasi tidak boleh mengambil sikap. Karena itu sikap Sudirman Said yang mengobok-obok KSPI rupanya mempengaruhi negatif di internal KSPI dan FSPMI sebagai salah satu unsur Partai Buruh. Sehingga dieliminasi, ditarik dukungannya," ucap Said Iqbal saat jumpa pers di DPP Partai Buruh, Rabu (13/9/2023).

Alasan kedua, yakni langkah deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dinilai oleh buruh sebagai pengkhianatan teman seperjuangan.


Buruh berpendapat, baru jadi bakal calon presiden, Anies sudah tidak amanah dalam menjalankan kerja sama dengan kawan seiring sejalan, apalagi jika nantinya terpilih menjadi presiden. Dikhawatirkan akan menghindari kontrak politik terhadap kesejahteraan buruh.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Mengaku Pernah Ditawari Anies Baswedan Jadi Model Iklan Ujian Paket C

"Belum jadi capres sudah tidak amanah, kawan seiring sejalan dari berita yang kami dapat, ditusuk dari belakang. Itu belum jadi presiden, apalagi jadi presiden. Jadi melebihi petugas partai, kalau di buruh, Anies ini karyawan partai, tergantung pengusaha atau majikan partainya," ujar Said. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x