Kompas TV nasional politik

Ketua DPP PDIP: Hentikan Membenturkan Ibu Mega dengan Pak Jokowi

Kompas.tv - 29 Agustus 2023, 14:58 WIB
ketua-dpp-pdip-hentikan-membenturkan-ibu-mega-dengan-pak-jokowi
Ketua DPP PDIP Said Abdullah di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/8/2023). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua DPP PDI Perjuangan atau PDIP Said Abdullah meminta kepada seluruh pihak agar tak lagi membenturkan hubungan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri,  dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. 

Hal ini menanggapi kabar keretakan hubungan Megawati dengan Presiden Jokowi. 

Dugaan itu berawal ketika Presiden Jokowi diduga ingin mencalonkan putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal cawapres Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.  

Baca Juga: Gerindra Soal Puan Singgung Pihak Pecah Belah Megawati-Jokowi: Tentu Bukan Prabowo

"Jangan membentur-benturkan Ibu Mega dengan Pak Jokowi, dalam hal ini hentikan. Enough is enough," kata Said di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (29/8/2023). 

Said menyebut, Gibran tak akan ke luar dari partai berlambang banteng moncong putih itu ketika nantinya maju sebagai bakal cawapres. 

"Tidak ada dipikiran  Mas Gibran akan melangkah ke partai lain karena ibu (Megawati) itu sangat mencintai Pak Jokowi berserta keluarga dan Mba Puan menegaskan Pak Jokowi adalah anak yang tidak terpisahkan dengan Ibu Mega," ujarnya. 

Namun Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu mengakui bila partainya memang sedang mempertimbangkan sosok Gibran menjadi bakal cawapres. 

"Lho Mba Puan bahkan menyandingkan Ganjar dan sudah memberikan pernyataan bisa saja Ganjar-Gibran itu pernyataan Mba Puan," katanya. 

Meski begitu, kata Said, dalam memasangkan Gibran dengan Ganjar tetap harus menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK). 

Saat ini, Undang-Undang Pemilu tahun 2017 yang mengatur batasan usia minimal capres-cawapres 40 tahun sedang digugat di MK untuk diubah menjadi 35 tahun.

"Tentulah kan kita tidak boleh melanggar, katanya suruh taat konstitusi, masa kita melanggar konsistusi sendiri. Kita tunggu semua," katanya. 

Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, ketua umumnya, Prabowo Subianto tak pernah berupaya untuk memecah belah hubungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri. 

"Saya pikir apa yang disampaikan oleh Mbak Puan itu tentunya bukan kepada Partai Gerindra dan Pak Prabowo, kami tidak pernah merasa menjauhkan itu, apa namanya hubungan Pak Jokowi dan Bu Mega," kata Dasco seperti dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (26/8/2023).

Ia menjelaskan, Prabowo sebagai pembantu Presiden Jokowi justru berhubungan baik dengan Kepala Negara. 

Sementara, kapasitasnya sebagai pimpinan partai politik (parpol) juga terus menjalin komunikasi dengan ketua umum parpol.

Baca Juga: Sekjen Gerindra: Jokowi dan Prabowo akan Bertemu Habib Luthfi di Pekalongan Besok

"Justru Pak Prabowo sebagai pembantu Presiden juga menjaga hubungan baik kepada pak Presiden. Kami juga menjaga hubungan dengan Bu Mega, Mba Puan dan pada semua partai," katanya.


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x