Kompas TV nasional politik

Pengamat Nilai Pernyataan Jokowi soal Estafet Kepemimpinan untuk Endorse Ganjar dan Prabowo

Kompas.tv - 17 Juni 2023, 07:40 WIB
pengamat-nilai-pernyataan-jokowi-soal-estafet-kepemimpinan-untuk-endorse-ganjar-dan-prabowo
Presiden Jokowi menyebut kepempinan seperti tongkat estafet, bukan meteran pom bensi di acara Indonesia Emas 2045, Kamis (15/6/2023). (Sumber: Tangkapan Layar Breaking News Kompas TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai kepemimpinan harus ada keberlanjutan selayaknya lari estafet dinilai sebagai penegasan tidak mendukung bakal calon presiden di luar pemerintah. 

Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menjelaskan pandangan publik dari pernyataan Presiden Jokowi soal estafet kepemimpinan pasatinya mengarah kepada Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto

Bukan ke Anies Baswedan yang didukung oleh partai-partai di Koalisi Perubahan untuk Persatuan. 

Adi juga menilai pernyataan tersebut mengaskan Jokowi tidak nyaman jika presiden selanjutnya figur di luar pemerintahan. Walaupun Nasdem masih ada di koalisi partai pendukung pemerintah. 

"Bagi saya mudah ditafsirkan sederhananya regenerasi harus sustain, harus dilanjutkan ke presiden selanjutnya dan ingin pastikan sosok yang bisa lanjutkan. Sangat clear endorse Ganjar atau Prabowo dan tidak nyaman kalau Anies Baswedan," ujar Adi, Jumat (16/6/2023).

Baca Juga: Waketum Demokrat Ibas Respons Soal Estafet Kepemimpinan Jokowi, Begini Katanya

Adi menambahkan pernyataan Presiden Jokowi itu juga memberikan sinyal dukungan kepada bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo atau bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Menurutnya kedua kandidat ini mempunyai kesamaan dengan Jokowi. Ganjar adalah kader PDIP, sama halnya dengan Jokowi. 

Sedangkan Prabowo sudah bekerja sama dengan Jokowi sebagai Menhan. Sementara bakal capres dari Koalisi Perubahan sudah dinyatakan sebagai antitesis Jokowi. 

"Ketika bilang tongkat estafet, maknanya harus dilanjutkan, sangat clear endorse Ganjar atau Prabowo. Tidak ingin yang berseberangan, tidak ingin antitesis," ujar Adi.  

Sebelumnya Presiden Jokowi menekankan dalam kepemimpinan harus ada keberlanjutan selayaknya lari estafet. 

Baca Juga: Pengamat: Wajar Jika Jokowi Punya Tokoh yang Digadang-gadang Lanjutkan Estafet Kepemimpinan, tapi...

Presiden juga menilai dalam kepemimpinan tidak ada istilah seperti yang ada di pom bensin, yakni dimulai dari nol lagi.

"Mestinya kalau sudah dari TK, SD, SMP, kepemimpinan berikutnya masuk SMA, universitas. Nanti kepemimpinan berikut masuk S2, S3. Tidak maju mundur, poco-poco," ujar Presiden saat peluncuran Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-20245 di Jakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023).


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x