Kompas TV nasional politik

Ketua Umum Yayasan 98 Peduli Tegaskan Tidak Terintervensi Kepentingan Politik

Kompas.tv - 22 Mei 2023, 05:05 WIB
ketua-umum-yayasan-98-peduli-tegaskan-tidak-terintervensi-kepentingan-politik
Aktivis reformasi 98 membentuk Yayasan 98 Peduli. (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Gilang Romadhan | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Yayasan 98 Peduli Sangap Surbakti memastikan bahwa pihaknya tidak akan terintervensi kepentingan politik oleh segelintir pihak. 

"Ini kan tahun politik, ada aktivisi yang mengarah ke salah satu calon tertentu. Kalau Yayasan 98 Peduli bagaimana? Enggak ada urusannya sama Yayasan 98 Peduli, itu urusan pribadi," kata Sangap, Minggu (21/5) di acara peluncuran Yayasan 98 Peduli di Hotel JS Luwansa, Jakarta dari laporan jurnalis Kompas TV. 

Pihaknya menegaskan, merujuk pada AD/ART Yayasan 98 Peduli, di dalam yayasan tidak boleh ada yang mengerahkan untuk berpolitik. Meski demikian, tidak menutup ruang individu di yayasan untuk berpolitik.

Baca Juga: PKS Pertanyakan Aktivis Buruh Dukung Ganjar Pranowo Capres Tapi Tolak UU Cipta Kerja

“Yayasan 98 peduli sebagai sebuah yayasan itu dilarang berpolitik. Merujuk AD/ART dan hukumnya. Jadi kita pakem di situ aja,” ucapnya.

Seperti diketahui, sejumlah aktivis 98 seluruh Indonesia mendirikan Lembaga Kemanusiaan dan Sosial, Yayasan 98 Peduli. 

Dalam acara peresmian Yayasan 98 Peduli yang bertepatan denagn peringatan 25 tahun reformasi Indonesia ini, turut dihadiri oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi; dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor. 

Tujuan Yayasan 98 didirikan sendiri adalah untuk melanjutkan cita-cita reformasi yang dirasa belum sesuai. 

Sangap Surbakti menyebut lewat Yayasan 98 Peduli, aspirasi masyarakat dan solusi terkait persoalan bangsa dapat disuarakan melalui kajian-kajian akademik yang nantinya disusun oleh akademisi dari aktivis 98. 

"Kondisi masyarakat sekarang sangat prihatin di bawah. Kelas menengah harus membantu negara, kita coba untuk mencari solusi terhadap persoalan-persoalan, baik itu persoalan ekonomi," kata Sangap. 

Baca Juga: Aktivis 98 Gelar Aksi Longmars 25 Tahun Reformasi, Tuntut Perbaikan Demokrasi!

"Bukan soal berbagi uang, tetapi bagaimana keadaan itu menjadi sesuatu yang semangat."

"Bukan fund rising, nanti ada program ke depan. Kita ada akademisi doktor, guru besar yang nanti akan menggodog isu terhadap rancangan undang-undang," imbuhnya.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x