Kompas TV nasional politik

Wajar Tak Undang Nasdem, Adian Sebut Jokowi Punya Kewajiban Jaga Keberlanjutan Pembangunan

Kompas.tv - 13 Mei 2023, 06:40 WIB
wajar-tak-undang-nasdem-adian-sebut-jokowi-punya-kewajiban-jaga-keberlanjutan-pembangunan
Wakil Ketua Tim Relawan PDI Perjuangan Adian Napitupulu di program Dua Arah KOMPAS TV, Jumat (12/5/2023). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Tim Relawan PDI Perjuangan Adian Napitupulu menilai wajar Presiden Joko Widodo tidak mengundang Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Menurutnya Partai Nadem talah menyatakan bakal calon presiden Anies Baswedan merupakan antitesa dari Jokowi. 

Hal ini akan sangat sulit bagi Jokowi untuk mengajak Nasdem membahas kelanjutan program yang sudah dibuat. 

"Jokowi punya kewajiban ada sekian ratus triliun (rupiah) yang harus kita jaga tetap berjalan, jangan sampai jalan sudah dibangun 50 KM, tinggal 30 KM lagi ganti presiden tidak selesai-selesai," ujar Adian di program Dua Arah KOMPAS TV, Jumat (12/5/2023).

Baca Juga: Livi On Point| Koalisi Pilpres 2024! Nasdem Pasti Diundang ke Istana Jika Tak Usung Anies Baswedan?

Adian menambahkan meski tidak mengundang Surya Paloh, Presiden Jokowi masih tetap menghargai Nasdem di pemerintahan.

Hal ini dapat dilihat dari kader Partai Nasdem yang masih duduk sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Menurutnya sikap Nasdem yang merasa diasingkan Presiden Jokowi didasari dari kekesalan pribadi lantaran survei bakal calon presiden Anies Baswedan tidak pernah beranjak di posisi ketiga.

Adian menjelaskan jika melihat hasil survei terakhir dari lembaga survei SMRC, Anies sangat tertinggal jauh dengan Ganjar Pramono, capres dari PDIP.

Baca Juga: Soal Cawapres Anies, Ketum Nasdem Surya Paloh Menunggu Cawapres Ganjar dan  Prabowo Diumumkan

Ganjar mendapat 39,2 persen, Prabowo 32,1 dan Anies 19,7 persen. Merujuk hasil survei terbaru SMRC, angka tersebut dinilai jauh oleh PDIP.

"Jadi wajar meradang. Meradangnya bukan karena pertemuan di Istana Merdeka, tetap angkanya tidak naik-naik," ujar Adian. 

Di kesempatan yang sama Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan menjelaskan permasalahan tidak diundangnya Surya Paloh dalam pertemuan pimpinan partai koalisi pemerintah sudah sangat jelas dijawab oleh Presiden Jokowi.

Presiden menginginkan agar kebijakan dan program yang sudah dibuat dapat dilanjutkan. Semisal bagaimana lompatan yang harus dilakukan agar Indonesia bisa menjadi negara maju.

Baca Juga: Nasdem Sindir Partai yang Ingin Lanjutkan Program Jokowi: Perbaikan Dibutuhkan Masa Fotokopi Terus

"Nasdem kita sudah sama-sama tahu telah menentukan pilihan dan sikapnya mengambil posisi Anies Baswedan sebagai capres dan sudah menentukan visinya," ujar Ade Irfan. 


 

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x