Kompas TV nasional peristiwa

Ketum PBNU: Menolak Israel di Piala Dunia U20 Tidak Punya Manfaat untuk Palestina

Kompas.tv - 24 Maret 2023, 14:16 WIB
ketum-pbnu-menolak-israel-di-piala-dunia-u20-tidak-punya-manfaat-untuk-palestina
Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf saat  menerangkan 1 Ramadan 1444 H pada Kamis 23 Maret 2023, di Lantai 3 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Rabu (22/3/2023). (Sumber: Kompas TV/PBNU)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyatakan tidak mempermasalahkan Timnas Israel mengikuti ajang Piala Dunia U20 di Bulan Mei 2023.

Katanya, menolak Timnas Israel ke Indonesia tidak mempunyai manfaat nyata bagi Palestina.

Menurut Gus Yahya yang terpenting untuk saat ini adalah posisi Indonesia di kancah internasional agar dapat memberikan solusi di tengah perbedaan yang ada.

"Kalau cuma menolak datang, abis itu tidur, apa gunanya buat Palestina, enggak ada gunanya juga. Tapi kalau kita kembangkan positioning Indonesia melalui FIFA ini, sehingga kita punya posisi moral yang meningkat untuk terus mengartikulasikan arah dari solusi. Itu saya kira lebih konstruktif daripada protes,  tidur, protes,  tidur," Katanya kepada Kompas.TV, usai menemui Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/3/23).

Lebih jauh Gus Yahya menjelaskan, apa yang dilakukan harus jelas. 

"Menurut saya gini ya, sekarang ramai FIFA soal penolakan Israel, saya sebetulnya berharap semua orang itu ketika mereka berfikir tentang Palestina, ingin membela Palestina, mereka bukan cuma teriak lalu tidur, apa yang harus dilakukan selanjutnya itu lho. Apa, kemana arah dari solusi ini, ini harus dipikirkan," lanjutnya.

Baca Juga: Kata PBNU soal Partisipasi Timnas Israel di Piala Dunia U20 2023: Olahraga Ya Enggak Apa-apa

Ia juga mengatakan bahwa jika dilihat dari persoalan yang ada, Indonesia harus memperkuat internasionalisme dan juga multilateralisme sesuai mandat dari pendiri bangsa Indonesia, Soekarno. 


"Yang pertama harus diperkuat adalah itu tadi internasionalisme dan multilateralisme, ini saya kira mandat dari proklamasi, dari bapak pendiri bangsa, kita tidak hanya berpikir tentang Indonesia, berpikir secara parsial, dari kepentingan kelompok tertentu, negara tertentu saja di dunia ini. Tapi harus berangkat dari kepentingan semuanya, dan kita harus posisikan Indonesia  ini sebagai bagian dari platfom internasional dan multilateral yang ada itu, yang merupakn wujud dari kepentingan bersama," ucapnya.

Sebelumnya, sejumlah tokoh menolak kedatangan Timnas Israel ke Indonesia, termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster.

Menurut Ganjar penolakan ini wujud komitmen bersama dalam upaya kemerdekaan negara Palestina sesuai amanat Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno.

“Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok maupun dalam Conference of the New Emerging Forces," kata Ganjar, Kamis (23/3).

"Jadi ya kita ikut amanat beliau," tambahnya. 

Baca Juga: Ini Alasan Ganjar Ikut Tolak Israel Datang di Piala Dunia U20: Amanat Bung Karno Palestina Merdeka



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x