Kompas TV nasional kesehatan

Sampai Umur Berapa Bisa Memaksimalkan Tinggi Badan?

Kompas.tv - 21 Januari 2023, 05:44 WIB
sampai-umur-berapa-bisa-memaksimalkan-tinggi-badan
Ilustrasi - Sampai Umur Berapa Bisa Memaksimalkan Tinggi Badan?
(Sumber: Kompas.com)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Gading Persada

KOMPAS.TV – Asupan protein hewani sangat penting untuk mengoptimalkan tinggi badan seseorang. Asupan protein hewani harus dipastikan tercukupi mulai dari 1.000 hari pertama kehidupan, yakni sejak bayi dikandung hingga usia dua tahun.

Hal itu dikemumakakan oleh Staf Pengajar Departemen Ilmu Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) Yohannessa Wulandari, yang dilansir dari Kompas.id, Jumat (20/1/2023).

Menurutnya, kecukupan asupan protein hewani tersebut juga perlu diperhatikan selama masa pertumbuhan.

“Seseorang masih bisa mengalami pertumbuhan yang optimal hingga usia remaja sebelum pubertas terjadi,” ujarnya.

Adapun rata-rata masa akhir pubertas pada remaja perempuan pada usia 13-15 tahun, sementara pada laki-laki berusia 15-17 tahun. Protein hewani berupa ikan, ayam, daging, dan telur harus tersedia pada setiap porsi makan anak.

Dengan demikina, pemerintah pun diharapkan bisa memudahkan masyarakat untuk mengakses protein hewani dengan harga yang terjangkau. Program khusus pun bisa dilakukan untuk memastikan ibu hamil dan anak bisa mendapatkan asupan protein hewani yang cukup.

Baca Juga: Penyebab Tinggi Badan Orang Indonesia Tak Bisa Meningkat Pesat seperti Orang Korea Selatan

Pasalnya, Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kencana Sari turut mengemukakan, sistem ketahanan pangan di Indonesia yang kurang baik juga berpengaruh pada kecukupan gizi masyarakat.

Harga pangan di Indonesia jauh lebih mahal dibandingkan negara tetangga.

Hal tersebut terutama untuk harga pangan protein hewani, seperti daging, ayam, maupun susu. Jenis pangan tersebut dianggap sebagai pangan yang mahal dan sulit dijangkau oleh sebagian masyarakat.


 

“Padahal untuk tumbuh diperlukan konsumsi protein hewani yang memadai. Tetapi kenyataannya konsumsi protein pada anak di Indonesia sangat rendah dan tidak mencapai angka kecukupan yang dianjurkan,” bebernya.

Namun, untuk diketahui tinggi badan seseorang yang tidak optimal bisa disebabkan juga oleh persoalan lain seperti gangguan hormon ataupun penyakit.

Baca Juga: Kampanye Bahaya Stunting

Untuk itu, orangtua diharapkan bisa segera memeriksakan kondisi anaknya apabila tinggi badan anak lebih pendek dibanding dengan teman sebayanya atau tidak sesuai dengan garis pertumbuhan.

“Asupan nutrisi yang optimal, terutama asupan protein hewani sangat penting untuk mencapai potensi tinggi badan yang optimal dari seseorang. Pastikan kecukupan protein hewani ini dipenuhi sejak 1.000 hari pertama kehidupan hingga remaja,” tuturnya.



Sumber : Kompas.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x