Kompas TV nasional kesehatan

IDAI Ingatkan Orang Tua Tidak Boleh Asal Larang dan Bolehkan Anak untuk Bermain

Kompas.tv - 16 Januari 2023, 06:20 WIB
idai-ingatkan-orang-tua-tidak-boleh-asal-larang-dan-bolehkan-anak-untuk-bermain
Ilustrasi tempat bermain anak yang disediakan oleh PT KAI Daop 1 Jakarta pada masa libur Natal dan Tahun Baru. (Sumber: PT KAI via ANTARA)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengimbau orang tua tidak asal melarang atau membolehkan anak-anak bermain.

Menurutnya orang tua harus memperhatikan sejumlah aspek seperti keamanan dan nilai edukasi.

"Banyak juga yang terjebak dengan gadget, adiksi gadget, kecanduan game online. Bahkan ada anak yang semalaman di warnet, tidak pulang-pulang. Saya kira ini sudah tidak sehat dan butuh edukasi dari ahlinya, seperti apa permainan anak-anak yang menimbulkan stimulasi," kata dia kepada awak media secara daring, Minggu (15/1/2023), dikutip dari Antara.

Kata Piprim, kebutuhan dasar anak yakni Asuh, Asih dan Asah. Bermain merupakan salah satu komponen dalam Asuh yang membantu menstimulasi baik itu kognitif maupun psikomotor anak.

Komponen Asih atau kebutuhan emosional juga dimungkinkan ada di dalam bermain.

Baca Juga: Siswa Dilarang Bawa dan Bermain Lato-Lato di Sekolah

Sementara itu, Ketua Bidang 3 Pengurus Pusat IDAI DR D Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH menekankan pentingnya pendampingan orang tua khususnya memilih mainan dan permainan yang tepat untuk anak.

Menurut dia, pemilihan dapat disesuaikan dengan aspek perkembangan anak dan keamanannya untuk anak.

"Untuk usia tiga tahun ke bawah ada aturan-aturan salah satunya ukurannya tidak boleh terlalu kecil, karena anak usia di bawah tiga tahun masih suka memasukkan apapun ke dalam mulut, takutnya dia tersedak," tutur Bernie.

Kemudian untuk anak usia tiga tahun hingga enam tahun yang umumnya sudah mulai tertarik mengeksplorasi, orang tua bisa memilih mainan yang bisa memancing minat petualangan anak, sehingga membuat mereka lebih percaya diri untuk mengeksplorasi lingkungannya.

"Anak yang lebih besar lagi, anak usia prasekolah, (bisa dipilihkan permainan yang) membantu mereka mengembangkan rasa kerja sama dan sosialiasi mereka," kata Bernie.

Sementara untuk anak usia sekolah dengan kemampuan yang sudah lebih lagi, bisa dicarikan permainan atau mainan yang merangsang kemampuan ketangkasan, kreativitas, perkembangan motorik, memecah masalah yang lebih tinggi sehingga permainan dapat lebih kompleks.

Menurut Bernie bermain memiliki banyak manfaat bagi anak antara lain membantu dalam kemampuan berpikir, emosi, fisik, kreativitas, imajinasi, komunikasi, interaksi, sosial emosi, kemampuan memecahkan masalah hingga belajar menunggu giliran.

"Bermain adalah aktivitas yang menyenangkan hati. Bermain harus menyenangkan," demikian pesan dia.

Baca Juga: Anak Balita Berhasil Diselamatkan dari Kecelakaan Mobil di Cilegon


 



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x