MENYAMBUT 2023, CUACA EKSTREM MELANDA NEGERI

Menjelang akhir tahun 2022 lalu, potensi cuaca ekstrem mengamcam Indonesia. Bencana menjadi resiko yang harus dihadapi rakyat negeri ini.

Selepas gempa bumi Cianjur, akibat cuaca ekstrem, beberapa wilayah Indonesia mewaspadai terjadinya bencana. Hujan ekstrem, terbukti menyebabkan kota Semarang dan beberapa wilayah Provinsi Jawa Tengah, terendam banjir.

Cuaca ekstrem mengakibatkan beberapa kapal penyeberangan, dilarang beroperasi. Salah satunya menyebabkan 497 wisatawan lokal dan asing, terjebak selama satu minggu di Pulau Karimunjawa. Mereka berhasil di evakuasi ke Pelabuhan Tanjung Emas semarang, 28 Desember 2022.

Bahkan, banjir yang menggenangi Stasiun Tawang, Kota Semarang, menyebabkan keterlambatan beberapa perjalanan kereta api.

Cuaca ekstrem yang melanda Indonesia, juga menyebabkan gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia. Sebuah truk pengangkut semen, tercebur ke laut 29 Desember 2022, akibat as roda patah, dan gelombang yang mengombang-ambingkan jembatan penghubung untuk masuk ke kapal. Sebagai antisipasi lanjutan, otoritas Pelabuhan Merak menutup kegiatan bongkar muat pelabuhan tersebut.

Walaupun intensitas hujan akan menurun untuk wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Timur, masih ada beberapa wilayah Indonesia lain yang harus tetap waspada dengan tingginya curah hujan.

Kondisi cuaca ekstrem memberi resiko tinggi pada perjalanan laut. Sebuah kapal pengangkut alat berat yang nekat berlayar dalam kondisi cuaca buruk, tenggelam di Seget, Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Masyarakat wajib mewaspadai terjangan cuaca ekstrem, dan mengantisipasi resiko bencana yang mungkin terjadi dilingkungannya. Optimisme tahun baru, harus tetap terjaga, bersama kewaspadaan siaga, untuk menghadapi bencana.