Kompas TV nasional kesehatan

Gangguan Psikologis Bisa Memperberat Gejala GERD, Perlu Bantuan Ahli Kesehatan Jiwa

Kompas.tv - 10 Januari 2023, 07:00 WIB
gangguan-psikologis-bisa-memperberat-gejala-gerd-perlu-bantuan-ahli-kesehatan-jiwa
Ilustrasi GERD (Sumber: Dok. SHUTTERSTOCK)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gangguan psikologis bisa memperberat gejala gastroesophageal reflux disease atau biasa disebut GERD.

Hal ini disampaikan oleh seorang dokter spesialis penyakit dalam dr. Yongki Sp.PD. Dia menjelaskan, faktor psikologis ini bisa memperberat gejala GERD, mengakibatkan gangguan daripada hormon-hormon di dalam tubuh.

Kemudian, gangguan psikologis seperti kecemasan dan stres yang tidak ditangani dengan benar bisa memperparah gejala GERD.

"Faktor psikologis ini bisa memperberat gejala GERD, mengakibatkan gangguan daripada hormon-hormon di dalam tubuh, saraf-saraf di dalam tubuh khusus pencernaan, semua terganggu ritmenya," kata dr. Yongki Sp.PD dalam diskusi mengenai GERD yang diikuti via daring dari Jakarta, Senin (9/1/2023), dikutip dari Antara.

Menurut dia, orang yang terkena GERD disertai gangguan psikologis biasanya sering berdebar-debar dan dalam beberapa kasus mengalami rasa nyeri yang berpindah-pindah, merasa tidak bertenaga, dan pekerjaannya tidak tuntas.

Baca Juga: Sesak Napas dan Asam Lambung, Penumpang Kapal Feri Meninggal Dunia

"Itu memproduksi hal-hal yang menyebabkan asam lambungnya meningkat, ini yang memicu terjadinya orang yang sudah memiliki GERD tadi karena pikiran yang berat," kata Yongki.

Selain itu, efek samping dari stres adalah membuat sistem imun tubuh melemah sehingga kesehatan tubuh jadi lebih mudah terganggu.

Dia mengatakan, penderita GERD saat ini banyak yang berusia 20 sampai 30 tahun dan di antaranya ada yang mengalami gangguan psikologis.

Ia mengimbau penanganan penderita GERD yang mengalami gangguan psikologis, lebih baik dilakukan dengan dukungan dari ahli kesehatan jiwa.

"Pasien saya secara keseluruhan beberapa persennya juga dikonsultasikan atau istilahnya rawat bersama dengan teman-teman dari psikiater, kesehatan jiwa, karena kita harus tahu bahwa sehat itu ada dua, secara fisik dan secara mental," kata Yongki.

Sebagai informasi, gejala GERD antara lain mual, rasa pahit di mulut, karies pada gigi, regurgitasi (makanan kembali ke mulut dari kerongkongan), nyeri saat menelan atau kesulitan menelan, batuk kronis, sakit tenggorokan dan suara serak, serta bau mulut.

Baca Juga: Sipon Istri Wiji Thukul Meninggal Dunia, Sempat Mengeluh Sakit Perut Diduga Asam Lambung


 



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x