Kompas TV nasional peristiwa

Simpang Siur Istilah Cuaca Ekstrem dan Badai Dahsyat, Kepala BMKG: Percayakan ke Lembaga Operasional

Kompas.tv - 27 Desember 2022, 23:09 WIB
simpang-siur-istilah-cuaca-ekstrem-dan-badai-dahsyat-kepala-bmkg-percayakan-ke-lembaga-operasional
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau agar masyarakat tidak bingung soal informasi cuaca ekstrem. (Sumber: Instagram Dwikorita Karnawati )
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat untuk memercayakan informasi mengenai cuaca ekstrem yang terjadi selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kepada lembaga operasional seperti BMKG.

Imbauan tersebut muncul lantaran adanya informasi yang simpang siur soal cuaca ekstrem yang akan melanda wilayah Jabodetabek pada 28 Desember 2022.

Sebelumnya, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin menyebut cuaca ekstrem tersebut sebagai badai dahsyat dan hujan ekstrem yang akan terjadi di Jabodetabek.

Baca Juga: BMKG Tepis Kabar Badai Dahsyat 28 Desember, Warga Diminta Tetap Waspada

Sementara, BMKG menyebutkan, istilah badai tidak tepat digunakan dalam hal ini. Pasalnya, badai adalah hujan lebat disertai angin dan memiliki pusaran yang memutar dengan kecepatan tinggi.

“Itu di daerah tropis itu sangat jarang, biasanya di samudra,” kata Dwikorita dalam Kompas Malam, Selasa (27/12/2022).

Dwikorita menjelaskan, BMKG sebagai lembaga operasional yang ditetapkan oleh pemerintah memiliki standar operasional prosedur (SOP) dalam memberikan informasi kepada masyarakat mengenai prediksi cuaca ekstrem.

“Jadi begini, BMKG itu kan lembaga operasional. Sebetulnya metodenya sama dengan pemodelan. Kemudian BRIN itu lembaga penelitian, bagus juga melakukan pemodelan. Namun, untuk menjadi lembaga operasional itu harus ada quality control-nya dulu sebelum di-publish,” jelas Dwikorita mengurai mekanisme pemberian informasi pada masyarakat terkait prediksi cuaca.

“Kalau di lembaga operasional, sudah ada SOP-nya, jadi ada pemodelan, sama. Bedanya, kami ada quality control (QC, atau pengendalian mutu, -red). Jadi, QC itu harus dilaksanakan sebelum dilepas ke publik. Dan QC ini membutuhkan peralatan yang tidak sedikit, dan itu ada di lembaga operasional,” sambungnya.

Baca Juga: BMKG soal Badai Dahsyat Ancam Jabodetabek 28 Desember: Kami Kerja Sama dengan BRIN Modifikasi Cuaca

Supaya masyarakat tak terombang-ambing dalam kebingungan, dia mengimbau agar mereka memercayakan informasi mengenai cuaca ekstrem kepada lembaga operasional.

“Agar tidak bingung, kami mengimbau agar percayakanlah kepada lembaga operasional yang sudah ditetapkan oleh negara, yaitu BMKG. Jadi jangan terombang-ambing,” tegasnya.


 

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x