Kompas TV nasional peristiwa

Presiden Jokowi: Siapa Pun Gubernur Jakarta Harus Selesaikan Proyek Normalisasi Sungai

Kompas.tv - 23 Desember 2022, 11:56 WIB
presiden-jokowi-siapa-pun-gubernur-jakarta-harus-selesaikan-proyek-normalisasi-sungai
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat meresmikan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/12/2022). (Sumber: Tangkapan layar Youtube Kompas TV)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut, siapa pun yang menjadi gubernur DKI Jakarta, harus bisa menyelesaikan proyek normalisasi sungai.

Hal tersebut untuk mengatasi persoalan banjir yang selalu menghantui warga Jakarta setiap datang musim hujan. 

"Siapapun gubernur-nya harus konsisten menyelesaikan normalisasi 13 sungai yang ada di Jakarta," kata Jokowi saat meresmikan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/12/2022). 

"Kemudian manajemen pemompaan waduk-waduk yang ada di Jakarta, yang ketiga tanggul laut atau yang lebih gede lagi," ujarnya, dikutip dari channel YouTube KOMPAS TV

Baca Juga: Heru Budi Hartono Kebut Normalisasi Sungai Ciliwung, Dua Opsi Disiapkan untuk Warga Terdampak

Menurut Jokowi, proyek normalisasi dan pengerjaan tanggul laut juga harus segera diselesaikan. 

"Ini harus diselesaikan, kalau tidak selesai sampai kapanpun Jakarta akan selalu banjir. Siapa pun gubernur-nya harus konsisten menyelesaikan tadi yang saya sampaikan, karena masterplan sudah jelas di Bappeda DKI ada, di Kementerian PUPR juga ada dan juga sodetan Ciliwung menuju ke BKT itu juga harus segera di selesaikan," ujarnya. 

Normalisasi sungai bukan proyek baru dikerjakan rembuk antara pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Namun, program penanganan banjir itu juga masih belum rampung hingga era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

Tidak jelas apakah akan dikerjakan atau diganti dengan program lainnya.

Proyek normalisasi, khususnya Sungai Ciliwung, memiliki latar belakang dari peristiwa Jakarta terendam banjir pada 2012.

Mandeknya pengerjaan proyek normalisasi tersebut sempat dikatakan Kepala BBWSCC pada November 2019 yang saat itu dijabat oleh Bambang Hidayat. 

Bambang Hidayat kala itu menyebutkan, proyek normalisasi Ciliwung mulai terhenti pada 2018 karena minimnya pembebasan lahan yang jadi tugas Pemprov DKI Jakarta. 

"Kalau (pembebasan lahan) masih sedikit kan tanggung. Jadi, biar nanti saja kalau sudah banyak," kata dia seperti dikutip dari Kompas.com.


Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat itu sering kali melontarkan pernyataan bahwa peristiwa banjir Jakarta disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan kapasitas drainase yang kecil. 

Terakhir, pada 19 Januari 2022, Anies menyebut banjir Jakarta disebabkan oleh curah hujan tinggi di atas 150 milimeter. 

Baca Juga: Lanjutkan Normalisasi Ciliwung, Heru Akan Temui Kepala BPN Hadi Tjahjanto Bahas Pembebasan Lahan

Dia mengatakan, wajar terjadi banjir karena kapasitas drainase Jakarta berkisar antara 50-100 milimeter. 

"Curah hujan di atas 150 mm adalah kondisi ekstrem, kapasitas drainase di Jakarta berkisar antara 50-100 mm. Bila terjadi hujan di atas 100 mm per hari, pasti akan terjadi genangan banjir di Jakarta," ucap Anies saat masih menjadi gubernur DKI Jakarta. 
 



Sumber : Kompas TV/Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x