Kompas TV nasional hukum

Pengakuan Ferdy Sambo Diuntungkan CCTV yang Rusak Disebut Jadi Petunjuk Perencanaan Pembunuhan Yosua

Kompas.tv - 8 Desember 2022, 20:21 WIB
pengakuan-ferdy-sambo-diuntungkan-cctv-yang-rusak-disebut-jadi-petunjuk-perencanaan-pembunuhan-yosua
Kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua, Martin Simanjuntak di program Breaking News KOMPAS TV, Rabu (19/10/2022). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kesaksian Ferdy Sambo soal kamera pengawas atau CCTV yang rusak di rumah dinas Duren Tiga jadi petunjuk penting adanya rencana untuk menghilangkan nyawa Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Briadir J.

Hal itu diungkap salah satu tim pengacara keluarga Brigadir J, Martin Simanjuntak, terkait keterangan Ferdy Sambo saat dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2022).

Martin mencatat bahwa Ferdy Sambo mengaku rusaknya CCTV di rumah Duren Tiga menjadi keuntungan bagi dirinya menyempurnakan skenario tembak-menembak untuk menutupi perisitwa kematian Brigadir J.

"Ferdy Sambo sudah tahu CCTV rusak, dan lebih seru hebat lagi, saat di persidangan, Sambo mengaku CCTV rusak merupakan keuntungan dalam perkara ini. Nah, ini esensinya, Sambo sudah mengetahui rumah Duren Tiga tidak ada CCTV. Ini petunjuk yang penting," ujar Martin di program Kompas Petang KOMPAS TV, Kamis (8/12/2022).

Baca Juga: Ferdy Sambo Blak-blakan Ngaku Beruntung CCTV Duren Tiga Rusak saat Brigadir J Tewas

Selain itu, dalam persidangan juga terungkap fakta bahwa Ferdy Sambo berbohong terkait apakah dirinya merupakan eksekutor terakhir Brigadir J. 

Di persidangan, terungkap hasil lie detector bahwa Ferdy Sambo tidak jujur. 

"Putri juga sama, 'apakah Anda benar-benar diperkosa atau dilakukan pelecehan seksual?' Dia jawab 'iya'. Tetapi di dakwaan tidak ada pemerkosaan, yang ada hanya mengaku diperkosa, yaitu klaim sepihak yang belum tentu bisa dipastikan kebenarannya," ujar Martin.

Lebih lanjut Martin menilai, ada disinformasi yang disampaikan Putri hingga membuat Sambo marah dan menyusun rencana menghabisi nyawa Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Baca Juga: 5 Pengakuan Mengejutkan Ferdy Sambo, Bikin Eliezer Geleng-geleng dan Hakim Meragu!

Menurutnya, jika Yosua diberi kesempatan untuk membela diri, kemungkinan yang ada di persidangan bukan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan para terdakwa lainnya, melainkan Brigadir J.

"Kalau saja Yosua tidak ditembak mati dan dibuat skenario tembak-menembak, Yosua akan disidang dengan tuduhan pelecehan dan bisa menjelaskan bagaimana versi dari Yosua dan pelapor," ujar Martin.

"Tapi nyatanya Yosua tidak diberi kesempatan membela diri atas tuduhan tersebut, malah dibunuh," imbuhnya. 


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x