Kompas TV nasional politik

Sebut Biaya Politik di Indonesia Tinggi, Wakil Ketua MPR Pesimistis Generasi Milenial Bisa Masuk

Kompas.tv - 9 November 2022, 19:01 WIB
sebut-biaya-politik-di-indonesia-tinggi-wakil-ketua-mpr-pesimistis-generasi-milenial-bisa-masuk
Wakil Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid. (Sumber: Dokumen Humas DPP PKB. )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menilai biaya politik di Indonesia tinggi sehingga menyulitkan generasi muda atau generasi milenial untuk bergabung.

"Apakah sistem politik kita memungkinkan generasi milenial masuk? Saya agak pesimistis karena biaya politik di Indonesia tinggi, lalu bagaimana milenial ikut sistem tersebut?" ungkap Jazilul dalam diskusi bertajuk Pemilih Pemula dan Potensi Kaum Muda sebagai Bonus Demografi untuk Kemajuan Bangsa di Tangerang Selatan, Rabu (9/11/2022), dilansir dari Antara.

Padahal, peran generasi muda, khususnya milenial, sangat penting untuk kemajuan bangsa Indonesia pada masa depan.

"Jalur politik dianggap milenial merupakan 'jalan mewah' sehingga parpol (partai politik -red) harus cari jalur agar anak muda masuk dunia politik," kata laki-laki yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Baca Juga: Puan Raih Gelar Honoris Causa, BRIN: Keberhasilannya Menginspirasi Perempuan Terjun ke Politik

Ia juga menyebut, perlu ada transformasi sistem politik di Indonesia agar generasi muda mau masuk dalam dunia politik.

Ia meyakini, makin banyak anak muda masuk dalam dunia politik maka akan membuat bangsa Indonesia maju.


Selain itu, Jazilul juga menyoroti tentang pembatasan sosialisasi dan pendidikan politik di lembaga pendidikan dan tempat ibadah.

Ia berpendapat, lembaga pendidikan seperti kampus merupakan tempat berkumpulnya generasi milenial sehingga efektif dalam memberikan sosialisasi politik.

"Kenapa generasi muda dijauhkan dari politik? Karena disebut kampus harus steril dari politik. Itu akan menjadikan politik sebagai 'barang' mewah, milenial tidak boleh diajari politik maka perkembangan Indonesia bakal lambat," katanya.

Oleh karena itu, dia menyarankan adanya revisi terhadap Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik untuk kepentingan generasi milenial agar mau masuk dalam dunia politik.

Baca Juga: Memasuki Tahun Politik, Jokowi Meminta Partai Politik Harus Saling Memuji

 



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x