Kompas TV nasional peristiwa

Mahfud MD: Polri Tahun 1970-an Dianggap Angker, Kini Sering Pengajian

Kompas.tv - 21 Oktober 2022, 14:01 WIB
mahfud-md-polri-tahun-1970-an-dianggap-angker-kini-sering-pengajian
Menkopolhukam Mahfud MD sebut dulu Polri dianggap angker dan jauh dari Islam, Kini sering pengajian (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pada tahun 1970-an, institusi Polri dinilai sebagai institusi yang angker, jauh dari unsur Islam. Tapi, kini, Polri telah berubah. Bahkan sering menggelar pengajian. 

Hal itu diungkap Menko Polhukam Mahfud MD dalam peringatan Hari Santri 2022 di kantornya, Jumat (21/10/2022).

Mahfud juga menyebutkan, institusi Polri bahkan sempat dianggap tak mengerti Islam. Tapi kini, markasnya pun dipakai sebagai tempat mengaji Al-Qur'an. 

Bahkan, ungkap Mahfud, selain sering dipakai tempat pengajian, di lingkungan Polri banyak polwan memakai seragam muslimah saat bertugas di lapangan. 

"Polri misalnya, sampai tahun 1970-an masih dianggap angker, dikesankan jauh dari Islam dan dianggap tidak mengerti Islam," ujar Mahfud dalam peringatan Hari Santri di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (21/10).

"Dan sekarang ini markas-markasnya sudah sering menjadi tempat pengajian, tempat Al-Qur'an, bahkan di lingkungan Polri ada seragam muslimah Polri yang dipakai saat dinas di lapangan," sambungnya. 

Baca Juga: Mahfud MD Tegaskan Penembakan Gas Air Mata Penyebab Kematian Massal di Tragedi Kanjuruhan

Baca Juga: Kasus Hendra Kurniawan Cs, Eks Wakapolri: Anggota Polri Boleh Tolak Perintah jika Bertentangan UU

Untuk itu, kata Mahfud, ia menepis adanya isu Islamophobia yang kerap dilontarkan, apalagi hal itu ditujukan kepada pemerintah. 

Mahfud lantas menjelaskan, di kantor-kantor pemerintah saja saat ini banyak dibentuk majelis-majelis dan pelbagai kelompok pengajian. 

Selain itu, di kantor pemerintahan juga banyak dibangun masji-masjid yang juga diikuti oleh para pegawai. 


 

"Pun di kantor-kantor pemerintah bukan hanya dibangun masjid, tetapi juga dibentuk majelis-majelis taklim, kelompok-kelompok pengajian, di kalangan pegawai, di kalangan ibu-ibu dan di kalangan bapak-bapak," kata Mahfud.

Untuk itulah, tutur Mahfud, Hari Santri 2022 yang jatuh pada besok 22 Oktober menjadi pengingat, santri bisa masuk ke semua level dan punya pengaruh. 

Dalam kegiatan Hari Santri 2022 di Kantor Kemenpolhukkam itu sendiri hadir beberapa tokoh dan pejabat dan tokoh masyarakat, di antaranya Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar, dan Cendekiawan Muslim M Quraish Shihab.



Sumber : Kompas TV/Tribunnews


BERITA LAINNYA



Close Ads x