Kompas TV nasional politik

PKS: Tim Khusus Harus Diisi Orang yang Kompeten untuk Menghadapi Serangan Bjorka

Kompas.tv - 13 September 2022, 11:18 WIB
pks-tim-khusus-harus-diisi-orang-yang-kompeten-untuk-menghadapi-serangan-bjorka
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Sukamta menilai, pemerintah perlu melakukan operasi terpadu untuk menangani gejolak konflik KKSB di Papua. (Sumber: DOK. Oji/Man (dpr.go.id))
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Sukamta menyebut, tim khusus bentukan pemerintah untuk menghadapi serangan siber dari Bjorka harus diisi orang yang kompeten dan ahli di bidang teknologi. 

"Yang penting tim khusus ini diisi orang orang kompeten dengan kerja cepat, tidak dibatasi oleh berbagai macam hambatan birokrasi," kata Sukamta kepada Kompas TV, Selasa (13/9/2022). 

Menurut dia, pembentukan tim khusus itu menunjukkan itikad baik dari pemerintah untuk melawan serangan siber dari peretas. 

Baca Juga: Kebocoran Data oleh Bjorka, Johnny G Plate Sebut Tak Spesifik, Mahfud MD Pastikan Bukan Data Rahasia

"Paling tidak (tim khusus) itu menunjukkan iktikad dari Presiden untuk mengatasi masalah," ujarnya. 

Anggota Komisi I DPR RI itu mengatakan, momentum pengesahan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) harus dijadikan momentum untuk membenahi perangkat keamanan siber di Indonesia.

"Pengesahan RUU PDP harus menjadi momentum serius berbenah, supaya tidak mubazir. Kalau tidak, kita akan berhadapan lagi dengan masalah yang sama di waktu-waktu mendatang," ujarnya. 

Sebelumnya, Pemerintah membentuk tim khusus untuk merespons serangan siber oleh hacker Bjorka yang baru-baru ini melakukan peretasan data pemerintah dan data pribadi sejumlah pejabat. 

Pembentukan tim ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate usai mengikuti rapat internal bersama Presiden Joko Widodo, Menko Polhukam Mahfud MD, Kepala BSSN Hinsa Siburian dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Istana Negara, Senin (12/9/2022). 

“Perlu ada emergency response team terkait untuk menjaga data, tata kelola data, yang baik di Indonesia dan untuk menjaga kepercayaan publik,” ujar Johnny kepada wartawan. 

Dia menuturkan, tim khusus itu terdiri dari Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN), Kemenkominfo dam Polri. 

Baca Juga: Heboh Bjorka, 5 Hacker Ini Mampu Mengguncang Dunia Maya, Bahkan Ada yang Menginspirasi Film

Akan tetapi, Johnny tidak menjelaskan secara rinci kapan tim akan bekerja. Dia juga tidak menjawab saat wartawan menanyakan lebih lanjut soal tugas dan fungsi tim tersebut.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x