Kompas TV nasional hukum

Soal Tes Kebohongan Bharada E, LPSK Akui Belum Terima Hasilnya

Kompas.tv - 12 September 2022, 05:05 WIB
soal-tes-kebohongan-bharada-e-lpsk-akui-belum-terima-hasilnya
Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E (kiri). (Sumber: Antara)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Para Tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, termasuk Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu telah menjalani uji lie detector atau tes kebohongan dengan alat poligraf beberapa waktu lalu.

Meski demikian, hingga kini, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengaku belum memiliki hasil tes kebohongan dari Bharada E.

"LPSK tidak mempunyai hasil tes tersebut," kata Wakil Ketua LPSK Antonius Wibowo, seperti yang dilaporkan Jurnalis Kompas TV, Gratia Adur, Minggu (11/9/2022). 

Seperti diketahui, Bharada E saat ini berada di bawah perlindungan LPSK karena telah menjadi justice collaborator kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Sebab itu, LPSK mengaku masih melakukan koordinasi dengan Polri untuk meminta hasil tes kebohongan Bharada E.

Pasalnya menurutnya, hasil tes kebohongan sangat ditunggu, lantaran dapat menjadi alat bukti di persidangan nanti.

Diberitakan sebelumnya, penyidik Dittipidum Bareskrim Polri telah melakukan pemeriksaan menggunakan lie detector terhadap lima tersangka dan satu saksi dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Tes kebohongan dengan menggunakan lie detector ini untuk menguji tingkat kejujuran tersangka dalam memberikan keterangan guna melengkapi berkas perkara dan sebagai bukti petunjuk.

Pemeriksaan dimulai pada Senin, 5 September 2022, terhadap tersangka Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf. Dari hasil pemeriksaan, mereka dinyatakan jujur. 

Baca Juga: Bharada E Beberkan Penembak Terakhir Yosua, Cabut Beberapa Poin Keterangan di BAP


Kemudian pemeriksaan uji poligraf kembali diagendakan pada Selasa (6/9) dengan terperiksa tersangka Putri Candrawathi dan saksi Susi. 

Namun Polri enggan mengungkapkan hasilnya, dan hanya memberikan keterangan bahwa hasil pemeriksaan Putri dan Susi sama. 

Lalu pada Kamis (8/9), Dittipidum Bareskrim Polri melakukan tes kebohongan terhadap Ferdy Sambo. Sama halnya dengan hasil pemeriksaan Putri, hasil pemeriksaan terhadap mantan Kadiv Propam Polri ini juga tidak diungkap ke publik. 

Polri menyebut hasil Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo tidak dipublikasikan karena ada kepentingan penyidikan.

Bharada E Beberkan Penembak Brigadir J

Saat pemeriksaan uji kebohongan menggunakan lie detector, Bharada E membeberkan salah satu keterangan penting yakni soal siapa saja pelaku penembakan Brigadir J.

Kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy, mengatakan, saat pemeriksaan uji kebohongan kliennya ini menyebut Irjen Ferdy Sambo sebagai orang yang terakhir menembak Yosua.

Sedangkan Bharada E sebagai pihak pertama yang menembak Yosua sebanyak beberapa kali tembakan.

"Pemeriksaan lie detector yang ditanyakan ke klien saya terkait dengan peristiwa di Duren Tiga salah satu poin krusial adalah siapa saja yang menembak J. Klien saya menjawab, 'saya pertama dan FS yang menembak terakhir'," ujarnya saat dihubungi, Sabtu (10/9/2022). Dikutip dari Tribunnews.com.

Baca Juga: Bripka Ricky Rizal Lawan Skenario Ferdy Sambo, Rekonstruksi Peristiwa Magelang Diulang?



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x