Kompas TV nasional politik

Soal Kenaikan Harga BBM di Akhir Pekan, Politikus Demokrat: Seolah-olah Tak Pikir Kegiatan Ekonomi

Kompas.tv - 4 September 2022, 11:18 WIB
soal-kenaikan-harga-bbm-di-akhir-pekan-politikus-demokrat-seolah-olah-tak-pikir-kegiatan-ekonomi
Pengendara kendaraan roda dua mengisi bahan bakar minyak (BBM) di salah satu SPBU di kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Rabu (31/8/2022). (Sumber: ANTARA FOTO)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Purwanto

KOMPAS.TV – Politikus Partai Demokrat Sartono Hutomo, menilai dengan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) di akhir pekan, pemerintah seolah-olah tidak memikirkan kegiatan ekonomi yang berjalan.

Pernyataan anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI tersebut disampaikan menanggapi penyesuaian harga BBM.

Mengutip keterangan tertulis di laman resmi DPR RI, tiba-tiba semua pengendara harus menyesuaikan diri dengan kenaikan harga BBM yang diberlakukan pukul 14.30 WIB.

"Mengenai waktu kenaikan ini, pemerintah seolah-olah tidak memikirkan kegiatan ekonomi yang sedang berjalan di akhir pekan,” jelasnya.

Baca Juga: Buntut Isu Kenaikan Harga BBM, Pertamina Pastikan Stok BBM Aman

Menurut dia, biasanya kenaikan harga BBM dilakukan di pergantian hari untuk mempermudahkan adaptasi dari kenaikan harga.

“Ini di siang hari mendadak. Bayangkan rakyat kecil seperti supir angkot, supir truk, dan lain-lain yang di tengah perjalanan harus menyesuaikan," keluh Sartono.

Satono juga mempertanyakan, apakah pemerintah sadar bahwa kenaikan harga BBM akan berpengaruh signifikan terhadap daya beli masyarakat?

Yang jelas, menurut dia, inflasi pasti mengalami kenaikan dan harga bahan pangan akan kembali naik.

Ia berpendapat, kenaikan harga pertalite dan solar akan memengaruhi masyarakat termasuk kelas menengah, karena pasti mulai menahan belanjanya.

Baca Juga: Harga BBM Resmi Naik per Hari Ini, Jokowi: Penyaluran 70% Subsidi Tak Tepat Sasaran

"Penahanan belanja masyarakat akan berimbas pada permintaan industri manufaktur yang berpotensi terpukul dan serapan tenaga kerja terganggu hingga akhirnya target-target pemulihan ekonomi pemerintah tidak sesuai target yang dicangkannya," papar legislator Jatim VII itu.

Fraksinya, kata Sartono lagi, sudah menyampaikan suara rakyat agar BBM tidak dinaikkan. Mengabaikan suara rakyat berarti mengabaikan kesejahteraannya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x