Kompas TV nasional peristiwa

Wagub DKI Jelaskan Alasan Pemisahan Tempat Duduk Perempuan dan Laki-laki di Angkot Batal

Kompas.tv - 13 Juli 2022, 17:24 WIB
wagub-dki-jelaskan-alasan-pemisahan-tempat-duduk-perempuan-dan-laki-laki-di-angkot-batal
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (12/7/22). (Sumber: Kompas.tv/Hasya Nindita)
Penulis : Hasya Nindita | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan alasan rencana pisahkan tempat duduk perempuan dan laki-laki di angkot batal. 

Rencana ini batal karena ada sejumlah masukan dari berbagai kelompok masyarakat bahwa penumpang angkot lebih banyak dari kalangan perempuan. 

"Jadi kalau dipisahkan maka nanti kasian yang perempuan ini tempatnya semakin terbatas, padahal jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki," kata Riza kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (13/7/22). 

Baca Juga: Pemprov DKI Batal Pisahkan Tempat Duduk Perempuan dan Laki-Laki di Angkot, Ini Alasannya

Sebelumnya, rencana pisahkan tempat duduk perempuan dan laki-laki diangkot mencuat usai terjadi pelecehan seksual di sebuah angkot di kawasan Jakarta Selatan. 

Riza mengatakan, transportasi umum lain seperti Transjakarta sudah memberikan ruang khusus untuk perempuan yakni di bagian depan bus dan laki-laki di belakang. 

Ini kemudian menjadi contoh untuk pemberlakuan pemisahan penumpang laki-laki dan perempuan di angkot. Namun, rencana ini batal dilaksanakan. 

"Jadi ini berdasarkan masukan juga dari masyarakat juga dan beberapa institusi lain ya, prinsipnya mari kita bersama-sama kita hadapi bersama, kita kendalikan bersama," kata Riza. 

Baca Juga: Dishub DKI Bakal Cabut Izin Trayek Angkot yang Tidak Pisahkan Tempat Duduk Perempuan dan Laki-laki

Sebagai gantinya, lanjut dia, Pemprov DKI menyiapkan POS Sahabat Perempuan dan Anak (POS SAPA) di moda transportasi yang di dalamnya dilengkapi dengan nomor aduan 112 dan petugas yang sudah terlatih dalam menangani kasus-kasus terkait.

Melalui pos ini, Riza berharap dapat mendorong para perempuan untuk berani melapor dan mengajak sopir angkot untuk berani menghadapi pelaku bersama. 

Selain itu, Pemprov DKI juga melakukan pelatihan bagi sopir-sopir dan juga akan memasang CCTV di sejumlah tempat di transportasi umum. 

Lebih lanjut, kata Riza, Pemprov DKI juga tengah mengkaji lebih lanjut soal angkot atau mikrotrans khusus perempuan. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x