Kompas TV nasional politik

Ketua Majelis Syura PKS: Merdeka Selisih 2 Hari dari Indonesia, Korea Selatan Harus Jadi Contoh

Kompas.tv - 30 Mei 2022, 06:48 WIB
ketua-majelis-syura-pks-merdeka-selisih-2-hari-dari-indonesia-korea-selatan-harus-jadi-contoh
Salim Segaf Al Jufri, Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Milad PKS ke-20 di Istora Senayan, Minggu (29/5/2022) (Sumber: Twitter PKS)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan Indonesia harus mencontoh Korea Selatan dalam hal ekonomi dan teknologi. Hal itu disampaikan Salim Segaf Al Jufri dalam Pidato Kebangsaan dalam rangka Milad PKS ke-20 di Istora Senayan, Minggu (29/5/2022).

"Mari kita bersama menyadari ketertinggalan sebagai bangsa dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain, seperti Korea Selatan yang hari kemerdekaannya (15 Agustus 1945) hanya terpaut 2 hari dengan kita," ungkap Salim.

"Tapi kemajuan ekonomi dan teknologinya telah menyamai negara-negara besar," lanjutnya.

Untuk mencapai misi itu, Salim mengingatkan agar Indonesia tak terjebak dalam konflik penyebab krisis seperti di Srilanka serta negara-negara Afrika.

Baca Juga: PKS Usulkan Raffi Ahmad Jadi Capres 2024, Zulkieflimansyah : Raffi Ahmad Punya Popularitas Tinggi

Bagi Ketua Majelis Syuro PKS itu, pemimpin di Indonesia tak boleh menghabiskan waktu memperdebatkan perkara di masa lampau yang belum tuntas, tetapi malah melalaikan peluang perbaikan masa depan.

Pakiban u meunan minyeuk, pakiban abu meunan aneuk,” tegas Salim yang mengucapkan pepatah bahasa Aceh.

Pepatah itu memliki arti, sebagaimana kelapa begitulah minyaknya, sebagaimana orangtua begitulah anaknya.

"Jika pemimpin berbuat baik, maka para pengikutnya akan berbuat kebaikan pula. Bila pemimpin berbuat buruk, maka pengikutnya akan melakukan keburukan serupa. Pemimpin adalah cermin dari masyarakatnya," lanjut Salim.

Di akhir pidato kebangsaan, Salim berdoa agar Indonesia mendapat sosok pemimpin yang mencintai rakyat, tanpa diskriminasi serta bebas dari persekusi. 

Ia juga menyinggung keriuhan yang ditimbulkan para buzzer pemecah belah bangsa.

"Semoga bangsa Indonesia dilindungi dari provokasi para buzzer yang ingin memecah-belah bangsa, dengan mengatasnamakan rakyat," tandas Salim.

Baca Juga: Pada Puncak Milad ke-20 PKS, Anies Singgung Keadilan, Khofifah Tekankan Kolaborasi

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x