Kompas TV nasional peristiwa

PSI: Formula E Tidak Butuh Pawang Hujan seperti MotoGP, Melainkan Pawang Anggaran

Kompas.tv - 21 Maret 2022, 14:46 WIB
psi-formula-e-tidak-butuh-pawang-hujan-seperti-motogp-melainkan-pawang-anggaran
Alat berat di lokasi pembangunan sirkuit Formula E Jakarta di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Rabu (23/2/2022). (Sumber: KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO)
Penulis : Hasya Nindita | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sigit Widodo mengatakan, perhelatan Formula E tidak memerlukan pawang hujan layaknya gelaran MotoGP.

Namun, lanjut Sigit, Formula E membutuhkan pawang anggaran. 

“Keduanya sama-sama perlu pawang. Kalau MotoGP perlu pawang hujan, Formula E perlu pawang anggaran," kata Sigit dalam keterangan tertulis, Senin (21/3/22). 

Hal ini ia sampaikan setelah aksi Rara Isti Wulandari di gelaran MotoGP viral karena dianggap berhasil menghalau hujan.

Menurut dia, warga Jakarta justru membutuhkan pawang anggaran untuk mengusir pihak-pihak yang mengganggu uang rakyat. 

"Warga Jakarta perlu pawang anggaran untuk mengusir tuyul-tuyul yang mengganggu uang rakyat,” ujarnya.

Baca Juga: Potret Anies Baswedan Nonton MotoGP Mandalika 2022, Terkagum dan Apresiasi Setinggi-tingginya

Sigit mengatakan, sejak awal perencanaan Formula E, ada banyak pihak yang mengganggu uang rakyat yang menurutnya dapat dialokasikan untuk penanganan masa pandemi Covid-19. 

“Formula E tidak pernah masuk RPJMD, tiba-tiba bisa masuk APBD-P 2019. Ajaibnya lagi, Gubernur (DKI Jakarta) Anies sudah memutuskan untuk berutang Rp 180 miliar dan membayar commitment fee sebesar Rp 560 miliar sebelum APBD-P itu disahkan,“ ungkap Sigit.

Keanehan berlanjut, kata dia, ketika DPRD DKI Jakarta menolak membiayai lagi Formula E.

"Pemprov DKI yang tadinya meminta Rp 2,3 triliun untuk commitment fee 5 tahun tiba-tiba menurunkan jadi Rp 560 miliar, sama dengan jumlah yang diakui sudah ditransfer untuk commitment fee,” ungkap Sigit.

Baca Juga: Rara Pawang Hujan Mandalika Tunjukan Es Batu Tak Meleleh untuk Panggil Gerimis: Kekuatan Doa

Lalu, pembangunan sirkuit juga menimbulkan pertanyaan ketika PT Jakarta Propertindo selaku penyelenggara menyatakan sudah melaksanakan tender. 

"Seketika muncul nama PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama sebagai pemenang tender, padahal di web e-procurement Jakpro hanya disebutkan terjadinya gagal tender,” kata Sigit.

Terakhir, lanjut dia, pembengkakan anggaran pembangunan sirkuit Formula E yang sebelumnya Rp 50 miliar menjadi Rp 60 miliar. 

"Padahal kontraktor sudah menghemat biaya dengan mengganti bahan lapisan bawah lintasan dari besi menjadi bambu," tandasnya. 

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x