Kompas TV nasional agama

BNPT Tepis Isu Moderasi Beragama Bikinan Barat untuk Hancurkan Islam

Kompas.tv - 12 Maret 2022, 19:38 WIB
bnpt-tepis-isu-moderasi-beragama-bikinan-barat-untuk-hancurkan-islam
Staf Ahli BNPT Suaib Tahir menepis isu ada barat dalam konsep moderasi beragama yang dianggap ingin hancurkan Islam. (Sumber: Damailah Indonesiaku/BNPT)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Staf Ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Muhammad Suaib Tahir menepis isu yang mengatakan moderasi beragama adalah bikinan barat untuk hancurkan Islam.

BNPT menyatakan, moderasi beragama bukan merupakan isu baru ataupun upaya-upaya dari negara-negara Barat untuk bisa mengendalikan maupun menghancurkan Umat Islam, khususnya di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Suaib ketika berbicara dalam diskusi “Moderasi Beragama dan Kebangsaan bagi Kalangan Milenial” yang Pengurus Besar Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa/Pelajar Indonesia (Ikami) Sulawesi Selatan di Jakarta, Sabtu.

“Kalau ada yang mengatakan moderasi beragama adalah isu baru atau upaya-upaya kelompok ataupun negara-negara Barat untuk menghancurkan Islam, saya pikir tidak demikian,” kata Suaib Tahir, sebagaimana dikutip Antara, Sabtu (12/3/2022).

Sebaliknya, kata alumni Al-Azhar, Kairo, Mesir, sebagai konsep moderasi beragama mulai digaungkan di kalangan para nabi dan sahabat serta para pengikutnya sejak awal kemunculan Islam, bahkan dijelaskan pula dalam Al Qur'an.

Suaib lantas menjelaskan, konsep ini mulai terpinggirkan pada beberapa abad karena terjadi pergulatan politik di dalam negara-negara Islam.

Walaupun begitu, lanjut dia, memasuki abad ke-20, moderasi agama yang mengajarkan manusia untuk mengamalkan agama secara tidak ekstrem kembali digaungkan oleh sejumlah tokoh agama atau ulama, seperti Mahmud Syaltut dan Muhammad Abu Zahrah.

“Di era sekarang, ada Yusuf Qhardawi. Sebelumnya, ada Wahbah Zuhaili. Mereka ini adalah tokoh-tokoh yang menyuarakan pentingnya moderasi beragama,” tambahnya.

Baca Juga: BNPT Amati Narasi Ceramah yang Dianggap Intoleran, Minta Gelorakan Nasionalisme

Konsep Moderasi Beragama ala Indonesia

Pada kesempatan yang sama, Suaib menegaskan konsep moderasi beragama yang kembali digaungkan saat ini merupakan lanjutan dari ajaran sebelumnya.

Bahkan pada beberapa waktu terakhir, kata dia, moderasi beragama semakin bernilai penting untuk menghadapi kemunculan pemikiran yang ekstrem atau radikal dari sejumlah pihak.

Ia juga mengemukakan beberapa penyebab moderasi beragama harus diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Pertama, kata dia, agama sesungguhnya bertujuan untuk melindungi dan mengamankan kehidupan manusia serta menciptakan perdamaian. Dengan demikian, agama bukan merupakan alat intimidasi, melainkan alat pemersatu manusia.

“Jadi, tujuan agama itu sejak awal adalah menciptakan perdamaian, mewujudkan keadilan, dan mencegah terjadi kemungkaran serta intimidasi antara manusia satu dan lain. Inilah pentingnya bagi kita memahami moderasi beragama,” lanjutnya.

Kemudian, Suaib mengatakan bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku, ras, agama, dan budaya mutlak membutuhkan moderasi beragama untuk menghindari terjadinya benturan antargolongan di tengah masyarakat yang beragam tersebut.

“Di Indonesia dengan masyarakat yang terdiri atas beragam suku, agama, dan budaya itu mutlak membutuhkan moderasi beragama. Kalau tidak, benturan di tengah masyarakat akan terjadi. Ada Pancasila yang menjadi landasan kita bersama dalam beragama, berbangsa, dan bernegara. Itu harus menjadi patokan,” ujarnya.

Baca Juga: BNPT Ungkap Kriteria Penceramah Radikal, Hidayat Nur Wahid: Amat Tendensius dan Tak Adil

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x