Kompas TV nasional peristiwa

Gempa Guncang Pasaman Barat, Surono: Rumah Adat di Sumbar Sudah Didesain dengan Tahan Gempa tapi...

Kompas.tv - 25 Februari 2022, 11:23 WIB
gempa-guncang-pasaman-barat-surono-rumah-adat-di-sumbar-sudah-didesain-dengan-tahan-gempa-tapi
Ahli Mitigasi Bencana dan Geologi Surono menyatakan rumah-rumah adat di Sumatera Barat dibuat dengan struktur tahan gempa. Sebagiamana diketahui pada Jumat pagi (25/2/2022), gempa M 6,2 mengguncang Pasaman Barat Sumatera Barat. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – Ahli Mitigasi Bencana dan Geologi Surono menyatakan rumah-rumah adat di Sumatera Barat dibuat dengan struktur tahan gempa.

Ia menilai hal tersebut dapat meminimalisir kerusakan yang terjadi akibat gempa. Termasuk gempa bumi yang pada Jumat pagi tadi (25/2/2022) terjadi dan berpusat di Pasaman Barat, Sumatera Barat.

"Rumah adat Sumbar secara empiris sudah didesain dengan tahan gempa," kata Surono dalam Breaking News Kompas TV, Jumat (25/2/2022).

Ia menyebut, gempa yang mengguncang Pasaman Barat, masuk dalam kategori kuat dan dangkal yang bersumber dari sesar besar Sumatera. Bahkan menurutnya, gempa besar memang biasa terjadi di daerah itu.

Baca Juga: BMKG: Gempa M 6,2 Pasaman Barat Murni Gempa Kerak Dangkal, Dipicu Aktivitas Sesar Sumatera

Kendati demikian, ia mengkhawatirkan kondisi masyarakat dan bangunan yang berada pada radius sekitar 25-50 kilometer dari pusat gempa.

Menurutnya, tipikal gempa yang dangkal dan besar ini sangat berpengaruh signifikan terutama pada getaran kencang yang mungkin dirasakan dan bisa memicu kerusakan.

Namun Surono berharap, hal tersebut tidak terjadi meskipun kondisi tanah di wilayah itu cenderung bersifat mudah diurai dan rentan terhadap guncangan.

"Tanahnya bersifat mudah diurai. 25-50 kilometaran sangat besar guncangannya. Semoga tidak ada dampak yang signifikan," ungkap Surono.

Tak hanya itu, Surono juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap gempa susulan yang mungkin akan terjadi.

Oleh karena itu, ia meminta kepada warga yang rumahnya sudah retak diharapkan untuk menunggu di luar rumah sementara waktu demi keamanan.

Apabila intensitas dan kekuatan guncangan sudah berkurang, kata Surono bisa dipertimbangkan untuk kembali ke rumah.

"Perhatikan gempa susulannya jika guncangannya sudah tidak terlalu kuat dan jarang. Itu pertanda gempa susulannya semakin melemah dan kemungkinan akan berhenti," jelasnya.

Baca Juga: Gempa M 6,2 yang Guncang Pasaman Barat Sumbar Terasa hingga Semenanjung Barat Malaysia

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x