Kompas TV nasional peristiwa

Aksi Mogok Produksi Berakhir, Pengrajin akan Kecilkan Ukuran Tahu dan Tempe

Kompas.tv - 24 Februari 2022, 06:52 WIB
aksi-mogok-produksi-berakhir-pengrajin-akan-kecilkan-ukuran-tahu-dan-tempe
Ilustrasi proses produksi yang dilakukan oleh pengrajin tahu dan tempe. Sebuah perusahaan tahu di Pamekasan terpaksa mencampur kedelai lokal dengan kedelai impor untuk tetap bertahan dari kenaikan harga kedelai saat ini. Selain itu, mereka juga mengecilkan ukuran tahu hasil produksinya. (Sumber: KOMPAS.com/Taufiqurrahman)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Fadhilah

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.TV - Para pengrajin tahu dan tempe, yang melakukan aksi mogok produksi selama tiga hari terakhir, bakal kembali membuat produk olahan kedelai itu, Kamis (24/2/2022).

Prediksi tersebut sebagaimana yang disampaikan Kepala Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan Gazali Ahmad.

"Kemarin itu, mereka (pengrajin tahu dan tempe) mogok memang ada tujuannya, untuk menurunkan harga kedelai. (Tujuan) yang kedua untuk negosiasi naik harga tempe," kata Gazali, mengutip Kompas.com, Kamis.

Kendati demikian, lanjut Gazali, ada dua kemungkinan yang akan terjadi saat para pengarajin tahu dan tempe kembali menjalankan aktivitas produksinya.

Baca Juga: Ketua DPRD DKI Minta Anies Turun Langsung Pantau Kenaikan Harga Kedelai

"Kemungkinan apakah resize (mengecilkan ukuran tahu tempe) atau naik (harganya). Kemungkinan dua itu," jelasnya.

Namun, Gazali mengaku, lebih mengimbau kepada para perajin agar tidak terlalu tinggi menaikkan harga tahu dan tempe hasil produksi mereka.

Sehingga, ia tak menampik bahwa kemungkinan besar para perajin akan menyesuaikan modal dan cara mereka dalam membuat tahu dan tempe, seperti mengecilkan ukurannya.

Gazali sendiri melihat, aksi mogok selama beberapa hari yang lalu telah mengakibatkan stok tahu dan tempe di pasaran terimbas.

Baca Juga: Kunjungi Pasar Kebumen dan Purworejo, Mendag Diserbu Keluhan soal Kedelai-Minyak Goreng

Jadi, Gazali berharap, dengan berakhirnya aksi mogok tersebut dapat kembali mengisi kekosongan stok tahu dan tempe bagi konsumen.

Walaupun, hingga saat ini harga bahan kedelai yang merupakan bahan baku tahu dan tempe, masih terpantau lebih tinggi dari sebelumnya.

Gazali menyebutkan, harga kedelai mengalami kenaikan dari Rp 850.000 menjadi Rp 1.150.000 per kuintal.

Menurut Gazali, lonjakan harga itu terjadi karena stok pangan khususnya kedelai masih bergantung dari impor.



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x