Kompas TV nasional update corona

Dinkes DKI: Pasien Covid-19 OTG dengan Komorbid Berpotensi Jadi Gejala Berat

Kompas.tv - 13 Februari 2022, 09:02 WIB
dinkes-dki-pasien-covid-19-otg-dengan-komorbid-berpotensi-jadi-gejala-berat
Ilustrasi perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit. (Sumber: persi.or.id)
Penulis : Hasya Nindita | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pengidap komorbid yang terpapar Covid-19 tanpa gejala atau OTG dan gejala ringan dapat berpotensi menjadi gejala berat. 

"Beberapa case kami di rumah sakit, dia tanpa gejala tapi ada komorbid. Contoh ada diabetes atau hipertensi yang tidak pernah terkontrol. Dia butuh ke rumah sakit, pas dites ternyata positif (Covid-19) juga. Jadi Covid-19-nya ringan tapi butuh perawatan untuk komorbidnya," kata Widyastuti dalam acara daring yang disiarkan melalui akun Instagram @jcccommunity, dikutip Minggu (13/2/2022).

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat dengan penyakit komorbid untuk mengontrol kesehatannya. Kontrol penyakit bawaan, kata dia, menjadi sangat penting agar tubuh tetap sehat dan bugar.

Baca Juga: Anies: Lebih dari 9.000 Anak di Jakarta Jadi Yatim atau Yatim Piatu karena Covid-19

Lebih lanjut, Widyastuti menyebut, meskipun angka kasus Covid-19 di Jakarta meningkat signifikan karena varian Omicorn, namun, situasinya tidak lebih parah dari 2021.

Hal ini nampak dari keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) Jakarta yang hanya terisi di angka 3.800-an dari penambahan kasus positif harian tertinggi selama pandemi Covid-19 yakni 15.825 kasus. 

"Kami harap warga tidak panik tapi tetap waspada. Covid-19 tetap ada tapi secara klinis tidak lebih parah dari tahun lalu," kata Widyastuti.

Kondisi yang berbeda ditemukan saat gelombang kedua pandemi Covid-19 pada Juni-Juli 2021 lalu.

Saat itu, tempat tidur yang terisi mencapai lebih dari 10.000 dengan jumlah kasus harian yang tidak lebih tinggi dari gelombang ketiga saat ini.

"Kasus tertinggi tahun lalu, 14.600 warga positif. Saat warga 14.600 yang butuh rumah sakit, tempat tidur terisi 10.000 lebih. Tempat tidur kami di 194 rumah sakit itu semua dipakai, 95 persen lebih terisi baik isolasi biasa maupun ICU," kata dia.

Baca Juga: Jakarta Catat Kasus Harian Tertinggi Selama Pandemi Covid-19, Anies: Harus Waspada tapi Tidak Panik

Menurut dia, meskipun penambahan kasus harian tinggi, namun, mayoritas pasien tidak memerlukan perawatan rumah sakit. 

Kebanyakan pasien hanya menjalani isolasi mandiri karena dampak klinis yang dirasakan hanya gejala ringan atau bahkan tanpa gejala.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x