Kompas TV nasional politik

Perhatian buat Lansia, Menko Luhut Saran Sebulan ke Depan Jangan Keluar Rumah Dulu

Kompas.tv - 6 Februari 2022, 04:35 WIB
perhatian-buat-lansia-menko-luhut-saran-sebulan-ke-depan-jangan-keluar-rumah-dulu
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan memberikan pemaparan mengenai potensi peningkatan ekonomi Indonesia di acara Harlah Ke-96 NU di NTT, Sabtu (5/2/2022). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Masyarakat lanjut usia (Lansia) di atas 60 tahun yang belum mendapat vaksinasi dan memiliki komorbid diminta untuk tidak keluar rumah dalam dua minggu hingga sebulan ke depan.

Koordinator PPKM Jawa Bali Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan saran agar lansia tidak keluar rumah hingga sebulan ke depan ini untuk mencegah penyebaran dan terinfeksi Covid-19.

"Saya usul dua minggu sampai sebulan ke depan untuk orang-orang yang saya sebut tadi, kriteria 60 tahun ke atas. Eloknya tinggal di rumah dahulu, sementara," ujar Luhut saat memberi sambutan secara virtual di acara Harlah Ke-96 NU di NTT, Sabtu (5/2/2022).

Baca Juga: Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 Tinggi, Dinkes DKI Jakarta: Tetap Waspada Varian Omicron

Luhut menambahkan perhatian bagi lansia ini tidak lepas dari data kasus kematian akibat Covid-19 yang kini mulai meningkat.

Dalam data yang didapatnya, jumlah kasus kematian akibat Covid-19 umumnya adalah orang yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 lengkap, lansia umur 60 tahun ke atas dan pasien yang memiliki komorbid.

"Buat teman-teman umur 60 tahun ke atas, belum divaksin, punya komorbid saya sarankan jangan keluar dari rumah dulu," ujarnya. 

Luhut juga menjelaskan tingkat penyebaran varian Omicron sangat cepat namun penyembuhannya juga singkat.

Baca Juga: Luhut Jawab Permintaan Anies Hentikan PTM 100 Persen di Jakarta

Untuk itu masyarakat tidak perlu panik. Jika mengalami gejala ringan setelah terinfeksi Covid-19 Luhut menyarankan agar menjalani pemulihan di rumah.

Tujuannya supaya rumah sakit tidak penuh serta dapat menangani pasien lansia, atau pasien bergejala berat.

"Tapi tidak boleh anggap enteng juga Omicron ini. Karena omincron ini bisa merusak kepada tubuh kita. Untuk gejala ringan biar di isolasi di rumah, tetapi orang tua di atas 60 tahun bawa ke rumah sakit atau tempat isolasi terpusat," ujarnya.

Baca Juga: IDI : Indonesia Sudah Masuk Gelombang 3 Covid-19

Saat ini kasus Covid-19 di Tanah Air kembali meningkat akibat varian Omicron. Bahkan beberapa waktu lalu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia sudah mengingatkan Indonesia masuk gelombang ketiga namun belum mencapai puncaknya.

Di DKI Jakarta misalnya, Data Dinkes DKI per tanggal 5 Februari 2022 terdapat penambahan 12.774 kasus positif Covid-19. Penambahan membuat total kasus positif di Jakarta mencapai 965.145 kasus.

Sedangkan kasus aktif di Jakarta untuk data Sabtu (5/2/2022) naik sejumlah 4.551 kasus, sehingga jumlah kasus aktif atau orang yang masih dirawat dan isolasi kini sebanyak 59.807 pasien. 

Penambahan 12.774 kasus positif Covid-19 membuat Jakarta menjadi daerah tertinggi yang menyumbang kasus positif Covid-19. 

Baca Juga: Indonesia Tempati Urutan Pertama Kasus Harian Covid-19 Tertinggi Se-Asia Tenggara

Selain DKI Jakarta daerah lain penyumbang kasus positif Covid-19 terbanyak yakni Jawa Barat (8.053 kasus), Banten (4.992 kasus), Jawa Timur (2.154 kasus), dan Bali (2.038 kasus).
 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x