Kompas TV nasional peristiwa

Guncangan Gempa NTT Bikin Rumah di 14 Desa di Selayar Rusak Berat

Kompas.tv - 14 Desember 2021, 22:43 WIB
guncangan-gempa-ntt-bikin-rumah-di-14-desa-di-selayar-rusak-berat
Titik gempa bermagnitudo 7,4 di NTT ikut dirasakan masyarkat Makassar dan Kabupaten Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan. (Sumber: BNPB)
Penulis : Vidi Batlolone | Editor : Vyara Lestari

SELAYAR, KOMPAS. TV – Kuatnya gempa bermagnitudo 7,4 yang berpusat di 112 km di sebelah barat-laut Larantuka, Nusa Tenggara Timur, turut mengguncang Kabupaten Selayar di Sulawesi Selatan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Selayar mencatat, kerusakan parah terjadi di 14 desa.

“Untuk sementara sebagian besar rumah roboh, rata dengan tanah,” kata Kepala BPBD Kabupaten Selayar Ahmad Ansyar kepada Kompas TV, Selasa (14/12/2021).

Dia mengatakan, kerusakan terbesar terjadi di Kecamatan Pasilambena dan Kecamatan Pasimarannu.

Baca Juga: Cerita Saleh Rahman yang Sedang Berlayar di Tengah Laut Saat Gempa Melanda Kepulauan Selayar

Ahmad Anyar menyebut, di Pasilambena, sebanyak 6 desa rusak parah. Sementara, pemukiman 8 desa di Kecamatan Pasimarannu pun terdampak sangat parah.

Namun, Ahmad Ansyar tidak merinci data berapa rumah yang rusak di Kabupaten Selayar. Menurutnya, saat ini belum ada data yang pasti dan terkonfirmasi mengenai kerusakan dan korban jiwa.

Baca Juga: Besok, Bupati Kepulauan Selayar akan Tinjau Dua Kecamatan Terdampak Gempa NTT

Yang jelas, informasi soal banyak rumah yang rusak tersebut, berdasarkan pandangan mata sementara.

Dia juga menyebut, belum ada data pasti mengenai korban jiwa maupun korban luka. Namun yang jelas, kata Ahmad Ansyar, banyak warga yang mengalami luka-luka.

“Ada yang tertimpa bangunan, ada juga yang patah tangan,” terangnya.  

Saat ini menurut Ansyar, warga pun belum berani pulang ke rumah. Warga masih memilih untuk bergerak ke daerah yang lebih tinggi karena khawatir datangnya tsunami.

Baca Juga: Pasca Gempa NTT, Kondisi Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan Mulai Kembali Normal

Hal ini karena BMKG pun sempat mengeluarkan peringatan mengenai adanya potensi tsunami setelah gempa terjadi.

Belakangan, dijelaskan Ansyar, peringatan tsunami tersebut sudah dicabut. Namun warga masih belum berani untuk kembali ke rumah masing-masing.

“Mereka masih trauma,” ujarnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x