Kompas TV nasional update corona

Sri Mulyani dan Menteri Muhadjir Bilang Pandemi akan Jadi Endemi, Epidemiolog Anggap Masih Jauh

Kompas.tv - 13 September 2021, 16:27 WIB
sri-mulyani-dan-menteri-muhadjir-bilang-pandemi-akan-jadi-endemi-epidemiolog-anggap-masih-jauh
Ratusan pemulung dan warga  di sekitar Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan Bantul mengikuti vaksinasi massal, Senin (13/9/2021). (Sumber: Switzy Sabandar/KOMPAS.TV)
Penulis : Dina Karina | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV- Semakin landainya kasus positif Covid-19 di Indonesia, membuat pemerintah optimistis penyebaran virus tersebut akan semakin terkendali. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, pandemi Covid akan segera menjadi endemi.

"Pemerintah gencarkan vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu langkah persiapan transisi pandemi Covid-19 menjadi endemi," kata Muhadjir saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (11/9/2021).

Hal serupa juga pernah disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2022, Senin (16/8/2021).

"Kita lihat di 2022, masa pandemi akan menjadi endemi. Dan sekarang disiapkan langkah-langkah bagaimana Indonesia bisa lakukan adjustment," ujar Sri Mulyani saat itu.

"Vaksin tetap harus diakses seluas-luasnya, disiplin terutama masker termasuk 4M yang lain, implementasi 3T, dan perkuatan sistem kesehatan," tambahnya.

Baca Juga: Nah lho! Joko Widodo Bertemu Langsung Presiden Jokowi Saat Antre Vaksin Covid-19 di Klaten

Apakah dengan vaksinasi cukup membuat penyebaran virus Covid-19 berubah dari pandemi menjadi endemi? Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai, Indonesia masih jauh dari transisi ke epidemi, apalagi endemi.

Ia menjelaskan, jika nanti WHO mencabut status pandemi global, bukan berarti status di semua negara langsung berubah menjadi epidemi.

"Ada yang setelah pandemi berubah menjadi epidemi, kemudian setelah berapa lama akan berubah menjadi endemi," tutur Dicky dikutip dari Kompas.com, Senin (13/9/2021).

"Ada juga (negara) yang setelah pandemi dicabut akan langsung ke endemi karena sudah terkendali. Australia dan Eropa kemungkinan besar bisa seperti itu," imbuhnya.

Dilansir dari laman resmi Unair, pandemi adalah wabah penyakit yang terjadi serempak di mana-mana, meliputi daerah geografis yang luas (seluruh negara atau benua). Ini seperti kejadian pandemi Covid-19 yang dimulai sejak awal 2020 hingga hari ini.

Baca Juga: Masyarakat Bebas Pilih Merek Vaksin Booster 2022, tapi Harus Bayar

Epidemi adalah kejadian penyebaran penyakit yang cepat di wilayah atau negara tertentu dan mulai memengaruhi populasi penduduk di wilayah atau negara tersebut.

Contoh epidemi adalah penyebaran virus Ebola di Republik Demokratik Kongo (DRC) pada 2019, flu burung (H5N1) di Indonesia pada 2012, SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) pada tahun 2003, penyakit Ebola di Negara Afrika.

Sementara endemi adalah penyakit yang muncul dan menjadi karakteristik di wilayah tertentu, misalnya penyakit malaria di Papua.

Dicky menjelaskan, yang dimaksud dengan negara sudah terkendali setidaknya harus memenuhi beberapa syarat. Seperti  test positivity rate sudah mencapai nol persen atau nol koma sekian persen.

Lalu status kematian dan infeksi sudah dalam level terkendali. Misalnya angka infeksi hanya 10 per kapita atau angka kematian hanya satu per kapita. Serta angka vaksinasi sudah 85 persen.

"Jika sudah terpenuhi, itu status pandemi sudah bisa dicabut." tegasnya.

Baca Juga: Ratusan Siswa Belum Vaksin Covid-19, Madrasah di Grobogan Nekat Gelar Sekolah Tatap Muka



Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x