Kompas TV nasional politik

PKS Minta Jokowi Setop Kegiatan Bagi-bagi Bingkisan yang Picu Kerumunan Warga

Kompas.tv - 1 September 2021, 15:52 WIB
pks-minta-jokowi-setop-kegiatan-bagi-bagi-bingkisan-yang-picu-kerumunan-warga
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiya menyampaikan pada pemerintah untuk lebih memperhatikan nasib buruh pasca disahkannya UU Cipta Kerja (Ciptaker). (Sumber: dpr.go.id)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Netty Prasetiyani meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak lagi melakukan kegiatan pembagian bungkusan secara langsung ke masyarakat yang bisa memicu kerumunan. Padahal, pemerintah menggaungkan agar warga terus mematuhi protokol kesehatan (Prokes) selama Covid-19 masih melanda Indonesia. 

Hal ini menanggapi adanya peristiwa kerumunan saat Presiden Jokowi membagikan bingkisan di Cirebon, Jawa Barat, Selasa (31/8/2021). Bahkan, ada beberapa warga yang tercebur ke saluran air, karena sangking ramainya. 

Baca Juga: PAN: Presiden Jokowi Tak Semestinya Bagikan Bingkisan Langsung hingga Picu Kerumunan

"Saya meminta pemerintah berhenti membuat kegiatan-kegiatan seperti itu (pembagian bungkusan secara langsung ke masyarakat)," kata Netty kepada Kompas TV, Rabu (1/9/2021). 

Ia menilai, ramainya masyarakat menghadiri kegiatan itu karena ingin mendapatkan bantuan dari pemerintah di tengah kesulitan ekonomi akibat adanya pandemi Covid-19. 

"Wajar rakyat berkerumun demi mendapatkan bingkisan karena memang pembagiannya tidak dilakukan dengan baik. Yang datang melebihi jumlah bingkisan, jadi sudah dapat ditebak, rakyat akan rebutan," ujarnya. 

Menurut dia, jika memang mau memberikan bantuan, semestinya disiapkan dengan baik dari jauh-jauh hari agar meminimalisasi terjadinya kerumunan. 

Baca Juga: Demokrat Kritik Cara Jokowi Lakukan Pembagian Bingkisan ke Warga Cirebon yang Timbulkan Kerumunan

"Bingkisan dapat juga disalurkan melalui pemda, rakyat didata, diberi kupon, dan diatur waktu pengambilannya. Jadi, tidak harus berkerumun dan rebutan seperti itu," katanya. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x