Kompas TV nasional berita utama

Jokowi: Pandemi Memacu Indonesia Berubah Mengembangkan Cara Baru dan Menerobos Ketidakmungkinan

Kompas.tv - 16 Agustus 2021, 09:53 WIB
jokowi-pandemi-memacu-indonesia-berubah-mengembangkan-cara-baru-dan-menerobos-ketidakmungkinan
Presiden Jokowi menyampaikan Pidato Dalam Rangka Hut Ke-76 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD, Senin (16/8/2021). (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Jokowi mengatakan, situasi pandemi Covid-19 telah memacu Indonesia untuk berubah. Mengembangkan cara-cara baru, meninggalkan kebiasaan lama yang tidak relevan, dan menerobos ketidakmungkinan.

Demikian pernyataan Presiden Jokowi dalam Pidato Dalam Rangka Hut Ke-76 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD, Senin (16/8/2021).

“Kita dipaksa untuk membangun normalitas baru dan melakukan hal-hal yang dianggap tabu selama ini. Memakai masker, menjaga jarak, tidak bersalaman, dan tidak membuat keramaian, adalah kebiasaan baru yang dulu dianggap tabu,” ujarnya.

“Bekerja dari  rumah, belanja daring, pendidikan jarak jauh, serta rapat dan sidang secara daring, telah menjadi kebiasaan baru yang dulu kita lakukan dengan ragu-ragu.”

Baca Juga: Presiden Jokowi: Krisis, Resesi, dan Pandemi Covid-19 Itu Seperti Api

Di tengah dunia yang penuh disrupsi, kata Jokowi, karakter berani untuk berubah, berani untuk mengubah, dan berani untuk mengkreasi hal-hal baru, merupakan fondasi untuk membangun Indonesia Maju.

“Kita telah berusaha bermigrasi ke cara-cara baru di era Revolusi Industri 4.0 ini, agar bisa bekerja lebih efektif, lebih efisien, dan lebih produktif. Adanya Pandemi Covid-19 sekarang ini, akselerasi inovasi semakin menyatu dalam keseharian kehidupan kita,” katanya.

Tak hanya itu, Presiden Jokowi mengatakan situasi satu setengah tahun diterpa pandemi, telah terjadi penguatan yang signifikan dalam perilaku dan infrastruktur kesehatan sekaligus kelembagaan nasional.

“Kesadaran, partisipasi, dan kegotongroyongan masyarakat menguat luar biasa. Kelembagaan pemerintahan lintas sektor dan lintas lembaga negara, serta antara pusat dan daerah sampai dengan desa, juga mengalami konsolidasi,” ujarnya.

“Hal ini membuat kapasitas sektor kesehatan meningkat pesat dan semakin mampu menghadapi ketidakpastian yang tinggi dalam pandemi.”

Baca Juga: Sebut Pandemi Covid-19 Seperti Api, Jokowi: Membakar, Tetapi Sekaligus Menerangi

Di samping itu, lanjutnya, dari sisi masyarakat saat ini telah memiliki kesadaran terhadap kesehatan semakin tinggi. Kebiasaan mencuci tangan, 6 memakai masker, dan menjaga jarak, telah menjadi kesadaran baru.

“Gaya hidup sehat, menjaga kebersihan lingkungan, berolah raga, dan mengonsumsi makanan yang bernutrisi, terasa semakin membudaya,” ujarnya.

“Hal ini merupakan modal besar untuk menuju masyarakat yang lebih sehat dan dalam pengembangan SDM yang berkualitas.”

Tak hanya itu, Presiden Jokowi menambahkan kesadaran dan antusiasme masyarakat untuk divaksin, memperoleh layanan kesehatan, memperoleh pengobatan, serta saling peduli juga semakin tinggi.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Layanan Penyediaan Kesehatan Alami Peningkatan yang Menggembirakan

“Pandemi telah mengajarkan bahwa kesehatan adalah agenda bersama. Pandemi telah menguatkan institusi sosial di masyarakat, dan semakin memperkuat modal sosial kita. Jika ingin sehat, warga yang lain juga harus sehat,” ucapnya.

“Jika ada seseorang yang tertular Covid-19, maka hal ini akan membawa risiko bagi yang lainnya. Penyakit adalah masalah bersama, dan menjadi sehat adalah agenda bersama.”



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x