Kompas TV nasional sapa indonesia

Ancaman Gelombang Ketiga, Epidemiolog: Pandemi Covid-19 Ini Nyata, Ada dan Serius!

Kompas.tv - 21 April 2021, 10:31 WIB
Penulis : Dea Davina

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan kesehatan dunia, WHO, pada akhir tahun 2020 pernah mengungkapkan kekhawatiran akan gelombang ketiga pandemi virus corona covid-19.

Duta khusus covid-19 untuk WHO, David Nabarro bahkan memprediksi gelombang ketiga pandemi akan menyerang Eropa pada awal tahun 2021.

Prediksi itu menjadi kenyataan setelah sejumlah negara di Eropa seperti Jerman, Prancis dan Italia, melakukan penguncian wilayah menyusul kembali tingginya kasus positif corona di sana.

Lonjakan kasus covid-19 juga terjadi di Asia, salah satunya India.

Para dokter melihat kondisi wabah covid-19 kali ini lebih parah dibanding tahun lalu.

Hingga kemarin (20/04), kasus positif corona di India totalnya mencapai 14,8 juta kasus.

Grafik kasus virus corona secara global masih terus meningkat.

Hingga hari ini (21/04) total kasus infeksi corona mencapai lebih dari 141 juta kasus.

Korban meninggal mencapai lebih dari 3 juta orang dan yang sembuh mencapai lebih dari 120 juta orang.

Bagaimana dengan Indonesia?

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tetap waspada terhadap penularan covid-19.

Menkes mewanti-wanti seluruh pihak untuk tidak lengah sekalipun sudah divaksinasi.

Epidemiolog dari Griffith University Australia,Dicky Budiman menyebut,p emerintah perlu kerja lebih keras dalam menerapkan strategi testing,tracing dan treatment, untuk mencegah munculnya gelombang ketiga pandemi corona.

Semua masyarakat tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan, meski sebagian warga telah menerima vaksinasi covid-19, demi mencegah penambahan kasus corona di tanah air.

Dunia mewaspadai masuknya gelombang ketiga pandemi covid-19, seiring lonjakan kasus yang terjadi di berbagai belahan dunia serta munculnya varian baru covid-19.

Bagaimana Indonesia bersiap mengantisipasi hal ini?

Kita bahas bersama Epidemiolog dari griffith University Australia, Dicky Budiman, serta Ahli Virologi Universitas Udayana, I Gusti Ngurah Kadek Mahardika. 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x