Kompas TV nasional politik

Soal Reshufle, PAN Masih Tunggu Kabar Istana

Kompas.tv - 16 April 2021, 20:19 WIB
soal-reshufle-pan-masih-tunggu-kabar-istana
Anggota Komisi IX DPR yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Daulay Partaonan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). (Sumber: (Kompas.com/Kristian Erdianto))
Penulis : Vidi Batlolone | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV – Partai Amanat Nasional (PAN) hanya mendengar informasi soal tawaran masuk dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo dari media massa.

Namun sampai saat ini belum ada tawaran langsung untuk masuk kabinet. Saat ini, PAN masih dalam posisi menunggu kabar dari Istana.

Demikian disampaikan Ketua DPP PAN Saleh Daulay dalam video kepada KompasTV, Jumat (16/4/2021), ketika diminta tanggapan soal kabar bakal masuknya PAN dalam kabinet Joko Widodo.

“Sampai sejauh ini kami masih dalam posisi menunggu,” ujar Saleh Daulay.

Saleh menegaskan perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden yang diberikan oleh konstitusi. Presiden, kata Saleh, berhak melakukan evaluasi terhadap jajaran pembantunya yang ada dalam kabinet.

“Jadi presiden boleh manambah anggota kabinet, boleh mengeluarkan ataupun mereposisi struktur-struktur yang ada di dalam kabinet,” tuturnya.

Adapun, kata Saleh, sampai saat ini PAN belum mendapatkan informasi terkait tawaran untuk masuk dalam kabinet. “Kami justru mendapatkan informasi dari media dan juga para pengamat,” terangnya.

Namun menurut Saleh, jika nantinya benar ada tawaran tersebut, PAN bakal menyiapkan sejumlah langkah.  Pertama, PAN akan mengapresiasi dengan membawa tarawan tersebut untuk dibahas serius dalam rapat internal partai. Langkah kedua, PAN akan membahas secara serius siapa calon dari partai amanat nasional yang cocok dengan posisi yang ditawarkan.

“Kami akan bahas siapa kader yang pas,” sebutnya.

Setelah itu, PAN akan menyerahkan nama tersebut kepada Presiden Joko Widodo untuk dipertimbangkan.

“Tentu presiden punya hak prerogatif utnuk menentukan apakah orang atau kader yang kita calonkan tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan presiden,” paparnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x