Kompas TV nasional peristiwa

Gus Yaqut: Pelaku Bom Sering Kali Digerakkan Jaringan yang Bekerja Senyap dan Rapi

Kompas.tv - 28 Maret 2021, 15:35 WIB
gus-yaqut-pelaku-bom-sering-kali-digerakkan-jaringan-yang-bekerja-senyap-dan-rapi
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam acara Peringatan 50 tahun Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (26/3/2021). (Sumber: Kementerian Agama)
Penulis : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebut aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar sebagai tindakan keji.

Menurutnya, aksi terorisme pada Minggu (28/3/2021) pagi itu menodai ketenangan hidup bermasyarakat dan jauh dari ajaran agama. Pihaknya pun mengutuk keras pelaku serta jaringannya.

“Apa pun motifnya, aksi ini tidak dibenarkan agama karena dampaknya tidak hanya pada diri sendiri juga sangat merugikan orang lain,” ujar Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangannya, Minggu.

Baca Juga: Menag: Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Tindakan Keji, Jauh dari Agama

Bukan Pelaku Tunggal

Gus Yaqut, sapaan Yaqut Cholil Qoumas, memprediksi, aksi yang dilakukan pengebom bunuh diri tidak dilakukan tunggal.

Sebab sering kali para pelaku ini digerakkan oleh jaringan namun mereka bekerja dalam senyap dan rapi. 

“Kepolisian juga perlu meningkatkan keamanan di tempat-tempat ibadah sehingga masyarakat bisa semakin tenang dan khusyuk dalam beribadah,” katanya. 

Dia pun berharap kepolisian dan aparat yang berwenang bisa segera mengungkap latar belakang aksi kekerasan yang dilakukan di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar. Termasuk mengungkap tuntas aktor-aktor yang terlibat dalam aksi keji tersebut.

Baca Juga: Polisi: Korban Tewas Bom Makassar Adalah Sekuriti dan Jemaat, 14 Orang Luka-Luka

Hindari Kekerasan

Tak hanya itu, Gus Yaqut juga mengimbau para tokoh agama untuk terus meningkatkan pola pengajaran agama secara baik dan menekankan pentingnya beragama secara moderat.

Menurut Menag, agama apa pun mengajarkan umatnya untuk menghindari aksi kekerasan. Sebab kekerasan akan menggerus nilai-nilai kemanusiaan dan pasti merugikan banyak pihak.

Kekerasan ini pulalah yang rawan mengoyak tatanan kehidupan masyarakat yang sudah terbina dengan rukun dan baik. 

Dia pun mengajak semua pihak untuk mengutamakan jalan damai dalam menghadapi persoalaan seperti dengan dialog, diskusi, dan silaturahmi. Jika cara itu ditempuh, ia meyakini akan mampu memecahkan masalah yang dihadapi. 

“Selain itu tidak ada pihak yang merasa dirugikan atau menjadi korban dari kekerasan,” tutur Gus Yaqut.

Adapun akibat ledakan di depan Gereja Katedral, sejumlah orang dilaporkan terluka. Pada saat kejadian, sebagian jemaat tengah beribadah di dalam Gereja Katedral. Jumlah dan identitas korban atau pelaku hingga kini masih dalam pendataan polisi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Terkait Bom Bunuh Diri Makasar: 'Saya Mengutuk Keras Aksi Terorisme Tersebut'



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x