Kompas TV nasional sosial

Pengamat Tata Kota: PR Pemprov DKI Jakarta Benahi 4 Sungai, Naturalisasi atau Normalisasi

Kompas.tv - 21 Februari 2021, 13:06 WIB
pengamat-tata-kota-pr-pemprov-dki-jakarta-benahi-4-sungai-naturalisasi-atau-normalisasi
Pemprov DKI Jakarta diminta membenahi empat sungai untuk menangani banjir Jakarta. (Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemprov DKI Jakarta memiliki pekerjaan rumah (PR) untuk menghentikan banjir di Jakarta.

PR-nya adalah membenahi empat sungai dari 13 sungai yang mengalir di Jakarta. Karena banjir yang menggenangi Kota Jakarta beberapa hari ini merupakan banjir kiriman.

Hal ini disampaikan Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti Nirwono Yoga kepada Jurnalis KompasTV Ihsan Sitorus, Minggu (21/2/2021).

Sungai yang patut dibenahi adalah, Kali Ciliwung, Kali Pesanggrahan, Kali Angke, dan Kali Sunter.

"Kita harapkan pada tahun 2022, minimal secara bertahap, sudah dilakukan pembenahan empat sungai dari 13 sungai utama di DKI," kata Nirwono.

Pembenahan empat sungai itu karena banjir yang terjadi di Jakarta merupakan banjir kiriman. "Yang terdampak berat pemukiman di sekitar kali dan bantaran kali," ucapnya.

Nirwono berharap Pemprov DKI Jakarta melakukan pembenahan di empat sungai tersebut sesuai kesepakatan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), entah itu dengan pendekatan naturalisasi atau normallisasi, atau kombinasi keduanya.

Dalam pembenahan empat sungai ini, Nirwono menekankan pentingnya pelebaran sungai yang telah disepakati, yakni 7,5 meter di setiap sisinya.

"7,5 meter kiri-kanan. Kemudian dikeruk dan ditata kiri-kanannya dengan kombinasi pendekatan naturalisasi dan normalisasi yang dilakukan secara bertahap," tuturnya.

Baca Juga: Hasto Ungkap, Menteri PU Marah-Marah karena Susah Kerja Sama dengan Anies Tangani Banjir Jakarta

Namun pembenahan empat sungai itu baru PR pertama.

PR kedua adalah melakukan pembenahan drainase. Perlu ada rehabilitasi besar-besaran seluruh drainase yang ada sekarang. Pembenahan drainase dilakukan secara bertahap.

"Dengan adanya banjir kiriman, kita bisa bandingkan dengan awal tahun lalu, yang diperburuk sistem drainase. Yang berfungsi secara teknis hanya 33 persen, dan hanya menampung intensitas hujan 100 mm per hari," papar Nirwono.

PR ketiga yang tak kalah penting adalah, pembenahan kawasan pesisir. Pembenahan ini untuk mengantisipasi adanya banjir rob yang sering terjadi setiap air laut mengalami pasang.

"Tiga hal tadi PR Pemprov DKI ke depan," tutup Nirwono.

Baca Juga: Jawaban Anies Soal Banjir Jakarta: Dampak Air Kiriman Depok

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x