Kompas TV lifestyle kesehatan

Waspada Stres Pasca-Pemilu, Bisa Perparah Kondisi Penderita Komorbid

Kompas.tv - 15 Februari 2024, 05:30 WIB
waspada-stres-pasca-pemilu-bisa-perparah-kondisi-penderita-komorbid
Ilustrasi stres (Sumber: Tim Medio)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pasca-pemilu dan terlalu menanggapi kekalahan salah satu paslon bisa menimbulkan stres, dan tentunya stres dapat memperparah kondisi masyarakat yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

Oleh karena itu, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dr. Ashwin Kandouw, Sp.KJ menyarankan kepada seluruh masyarakat untuk menikmati pesta demokrasi dengan cara yang menyenangkan dan lapang dada apabila calon yang terpilih tidak sesuai keinginannya, guna menghindari stres.

Baca Juga: Fuji Ajak Anak Muda Nyoblos: Jangan Sampai Golput!

Bila seseorang merasa mulai mengalami tanda-tanda stres, Ashwin menganjurkan untuk tidak terlalu banyak bermain media sosial, dan sebaliknya menekuni hobi yang disukai hingga jalan-jalan untuk mengistirahatkan pikiran sejenak.

“Iya, stres sekarang diyakini punya peran besar terhadap komorbid. Antara lain seperti jantung, stroke,” kata dr Ashwin, Selasa (13/2/2024), seperti ditulis Antara.

Dokter lulusan Universitas Indonesia tersebut menuturkan, selain pola hidup yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, stres menjadi satu dari sekian banyak faktor karena dampaknya yang langsung mengenai bagian komorbid terkait.

Misalnya, pada penderita penyakit jantung atau stroke, stres dapat memengaruhi kondisi gangguan pada pembuluh darah.

Stres juga mampu memengaruhi kadar asam lambung dan kinerja lambung. Sang dokter juga mengatakan stres akan memengaruhi kondisi metabolik penderita diabetes.

Baca Juga: Sahabatnya Banyak yang Nyaleg, Raffi Ahmad Akui Dapat Tawaran Posting IG sampai 50 Caleg

Menurut Ashwin, akan lebih efektif bila keluarga membantu penderita stres memahami penyebab terjadinya gejala dan memberikan saran seperti mengatur waktu kunjungan kepada ahli yang berkompeten untuk mendapatkan tata laksana sesegera mungkin bila diperlukan.

“Bukan mendesak dia mengakui gangguan jiwa, itu tidak perlu. Tapi, membuat dia menyadari bahwa dia menderita dan dia perlu pertolongan. Kalau dia menyadari bahwa 'iya saya tidak bisa tidur', nah itu harus ada yang bisa menolong,” kata Ashwin.

Dalam kesempatan itu, Ashwin turut berpesan kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan mental.


 

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x