TikToker Klaim Minum Air Habis Makan Sebabkan Masalah Kesehatan, Begini Penjelasan Dokter

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Belakangan ini, sebuah video TikTok yang mengeklaim minum sehabis makan menimbulkan gangguan pecernaan, viral.

Pengguna TikTok tersebut mengeklaim langsung minum seusai makan berbahaya bagi saluran pencerneaan.

Menurut TikToker tersebut, minum sehabis makan berbahaya karena makanan tidak bisa dicerna dengan baik karena glukosa dalam makanan akan menjadi lemak dan memicu kadar insulin, memicu asam lambung, dan membuat penyerapan kandungan gizi makanan tidak sempurna.

Hingga berita ini diturunkan, Senin (21/8/2023) sore, berdasarkan pantauan KOMPAS TV, video TikTok itu telah dipirsa 3,3 juta kali, disukai 86,6 ribu kali, serta ditandai (bookmark) oleh 9.040 pengguna.

Baca Juga: Bantah Jalankan Project S di Indonesia, TikTok: Kami Dukung UMKM Lokal

Keterangan akun TikTok itu ternyata salah kendati telah mendapat jutaan pemirsa dan puluhan ribu tanda suka.

Dokter penyakit dalam spesialis gastroenterologi dan hepatologi RSCM, Ari Fahrial Syam, menyebut larangan minum air seusai makan adalah hal yang keliru.

"Ini beritanya hoaks. Tidak benar kalau habis makan terus minum menimbulkan masalah," kata Dokter Ari pada Minggu (20/8).

Berkebalikan dengan TikToker dengan jutaan pemirsa tersebut, Ari menyarankan langsung minum air setelah makan. Ia menyebut informasi yang disampaikan TikToker itu tidak terbukti secara ilmiah.

Ari menyampaikan, air yang diminum sehabis makan dapat membantu proses pencernaan. Air berguna membantu makanan yang masuk dicerna lambung dan nutrisinya diserap usus 12 jari.

"Tujuan air ini mendorong makanan, membantu proses pencernaan di lambung, menghancurkan makanan untuk diteruskan ke usus 12 jari," kata Ari, seperti dikutip Kompas.com.

Sebaliknya, tidak minum air sehabis makan justru dapat mengganggu proses pencernaan lambung. Pasalnya, makanan akan sulit diproses oleh lambung. 

"Proses pencernaan terganggu jika tidak langsung minum setelah makan," kata Ari.

Baca Juga: Jokowi soal Hoaks dan Ujaran Kebencian Jelang Pemilu: Saya Geleng-geleng Kepala kalau Baca Medsos