Kompas TV internasional kompas dunia

Laporan WHO: Tingkat Infeksi Menular Seksual Global Meningkat, Sebabkan 2,5 Juta Kematian

Kompas.tv - 23 Mei 2024, 01:05 WIB
laporan-who-tingkat-infeksi-menular-seksual-global-meningkat-sebabkan-2-5-juta-kematian
Foto mikroskop Treponema pallidum berbentuk pembuka botol, berwarna gelap, yang merupakan bakteri yang menyebabkan sifilis.(Sumber: AP Photo / CDC)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

JENEWA, KOMPAS.TV - Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kasus-kasus infeksi menular seksual (IMS) tercatat mengalami peningkatan berdasarkan data terbaru. Kasus IMS berupa sifilis tercatat mengalami kenaikan hingga mencapai 8 juta kasus yang tercatat per 2022.

"Kasus-kasus sifilis baru pada orang dewasa usia 15-49 tahun meningkat hingga lebih dari satu juta pada 2022, mencapai delapan juta," demikian laporan WHO yang dikutip Anadolu, Selasa (21/5/2024).

Baca Juga: Kemenkes Ungkap Kasus HIV dan Sifilis Naik di 2023, Penularan Didominasi Ibu Rumah Tangga

WHO memperkirakan penyakit terkait hubungan seksual menewaskan 2,5 juta orang setiap tahunnya. Penyakit menular seksual pun dianggap menjadi "tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan" bagi WHO.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan bahwa kenaikan kasus sifilis yang tercatat menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Negara-negara WHO menargetkan mengurangi kasus sifilis hingga 10 kali lipat per 2030 menjadi 0,71 juta kasus per tahun.

"Kenaikan kasus sifilis menimbulkan kekhawatiran yang besar. Untungnya, hal ini bersamaan progres penting di berbagai front lain, termasuk mempercepat akses ke perawatan kesehatan yang krusial termasik diganostik dan perawatan," kata Tedros.

"Kita kini harus memastikan bahwa, dalam konteks dunia yang semakin rumit, negara-negara melakukan segala yang bisa dilakukan untuk mencapai target yang mereka pasang sendiri."

Laporan WHO menyebut, terdapat empat jenis IMS yang bisa disembuhkan menyumbang lebih dari satu juta kasus per hari, yakni sifilis, gonore, klamidia, dan trikomoniasis. Pada 2022, WHO melaporkan terdapat 230.000 kematian terkait sifilis.

Selain itu, WHO mencatat terdapat peningkatan jenis gonore multi-resisten di setidaknya 87 negara. Sebanyak sembilan negara melaporkan tingkat resistensi terhadap ceftriaxone, obat pemungkas gonore, dari 5 persen hingga 40 persen.

WHO pun menemukan sekitar 1,2 juta kasus baru hepatitis B dan 1 juta kasus baru hepatitis C pada 2022. Sedangkan jumah kematian terkait infeksi viral hepatitis pada 2022 meningkat menjadi 1,3 juta kematian dari 1,1 juta kematian pada 2019.

Di lain sisi, infeksi HIV dilaporkan turun dari 1,5 juta kasus pada 2020 menjadi 1,3 juta kasus pada 2022. Angka kematian terkait HIV pada 2022 tercatat mencapai 630.000 kasus, 13 persen di antaranya terjadi pada anak di bawah 15 tahun.

Baca Juga: Target Indonesia Bebas Kanker Serviks pada 2030, Vaksinasi HPV dan Deteksi Dini Jadi Kunci


 



Sumber : Anadolu



BERITA LAINNYA



Close Ads x